Keberagaman pangan menjadi fokus utama dalam konteks kebangsaan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, menekankan bahwa kemandirian pangan adalah bagian esensial dari identitas keindonesiaan yang berakar dalam sejarah pertanian lokal. Menjelang Jambore Nasional 1 Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Universitas Muhammadiyah Gombong, Haedar menekankan urgensi kedaulatan pangan sebagai pondasi utama kemajuan bangsa. Indonesia, yang dianugerahi sumber daya alam agraris yang melimpah, diharapkan mampu bersaing dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.
Dalam acara Jambore Nasional 1 JATAM tersebut, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono, turut menghadirinya untuk memberikan dukungan. Haedar Nashir juga mengapresiasi penelitian Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Guru Besar dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), terkait pengembangan varietas padi unggul. Inovasi ini dianggap sebagai langkah strategis yang dapat berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Peran Muhammadiyah dalam pembangunan sektor pertanian tidak diragukan lagi. Mulai tahun 2010, Muhammadiyah telah memulai langkah inovatif dengan memperkenalkan varietas padi unggul yang memberikan hasil panen yang signifikan. Upaya tersebut merupakan manifestasi dari visi besar Persyarikatan untuk memberikan kontribusi aktif dalam kemajuan bangsa, tidak hanya dalam bidang pendidikan dan dakwah, tetapi juga dalam sektor vital seperti pangan.
Melalui inisiatif varietas unggul dan penelitian berkelanjutan di sektor pertanian, Muhammadiyah membuktikan bahwa kelembagaan keagamaan dapat menjadi penggerak inovasi nasional yang strategis. Kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah yang terjalin di acara Jambore Nasional 1 JATAM di Universitas Muhammadiyah Gombong meneguhkan peran Muhammadiyah sebagai penggerak perubahan positif dalam sektor pertanian, yang pada akhirnya akan menguatkan kemandirian pangan bangsa Indonesia. Penekanan Haedar tentang pentingnya spirit agraris sebagai identitas nasional yang harus dijaga dan dikembangkan menjadi cerminan dari komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat keberlanjutan pangan nasional.