Home Berita Potensi Kerugian Investasi Telkom di GOTO Mencapai Ratusan Miliar

Potensi Kerugian Investasi Telkom di GOTO Mencapai Ratusan Miliar

0

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah melaporkan kinerja keuangan mereka selama kuartal III 2023 atau hingga akhir September 2023. Laporan ini diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diutip pada Rabu (1/11/2023).

Yang menarik dalam laporan tersebut adalah fakta bahwa emiten dengan kode saham TLKM ini mengungkapkan bahwa mereka berpotensi mengalami rugi ratusan miliar akibat investasi mereka di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Tertulis dalam laporan bahwa TLKM berpotensi mengalami kerugian karena mengacu pada nilai pasar saham GOTO per 30 September 2023, yang berada pada angka Rp85 per saham. “Rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 30 September 2023 adalah sebesar Rp142 miliar dan disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasi,” tulis manajemen.

Secara mengejutkan, nilai potensi kerugian investasi GOTO telah menyusut sebesar 95 persen dibandingkan dengan periode 30 September 2022 yang mencapai Rp3,064 triliun. Saat itu, TLKM mengukur nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp246 per saham, yang merupakan harga penutupan perdagangan pada tanggal 30 September 2022.

Sebelumnya, TLKM juga telah mengakui penurunan nilai penuh atas investasi pada PT Omni Inovasi Indonesia Tbk sebesar 24 persen sejak tahun 2019.

Secara keseluruhan, emiten telekomunikasi milik pemerintah ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,4 triliun pada kuartal III 2023, naik 17,6% secara tahunan (yoy).

Secara rinci, pendapatan TLKM mencapai Rp111,23 triliun, naik 2,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp108,8 triliun. Pendapatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk pendapatan dari telepon, interkoneksi, data internet, dan jasa teknologi informatika.

Pendapatan dari layanan jaringan, Indihome, dan layanan lainnya juga memberikan kontribusi. Jika dikelompokkan, Telkom mencatatkan pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar Rp109,15 triliun dan pendapatan dari transaksi lessor sebesar Rp2,08 triliun.

Peningkatan pendapatan juga mengakibatkan laba usaha meningkat sebesar 10,80% secara tahunan menjadi Rp34,9 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba usaha Telkom adalah Rp31,5 triliun.

Selain itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga mengalami peningkatan menjadi Rp19,4 triliun hingga kuartal III 2023. Laba bersih ini naik 17,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,5 triliun.

Peningkatan laba bersih ini juga berdampak pada kenaikan laba per saham dasar Telkom menjadi Rp196,84 per saham, dari sebelumnya Rp167,38 per saham.

Pada akhir September 2023, total aset Telkom mencapai Rp276,2 triliun, naik dari Rp275,19 triliun pada akhir Desember 2022. Total liabilitas juga mengalami kenaikan menjadi Rp126,7 triliun pada akhir September 2023, dari sebelumnya Rp125,9 triliun pada akhir Desember 2022.

Jumlah ekuitas Telkom relatif stabil, yaitu sebesar Rp149,4 triliun pada kuartal III 2023, dibandingkan dengan Rp149,2 triliun pada akhir 2022.

https://www.suara.com/bisnis/2023/11/01/130924/laporan-keuangan-telkom-berpotensi-rugi-ratusan-miliar-investasi-di-goto

Exit mobile version