Pada Jumat, 1 Maret 2024 – 12:44 WIB, BYD, perusahaan otomotif asal China, mengejutkan banyak orang dengan pengumuman bahwa mereka tidak akan menjual kendaraan di Amerika Serikat (AS), meskipun telah membangun pabrik besar di Meksiko.
Pabrik di Meksiko yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun ini memiliki kapasitas produksi hingga 300.000 kendaraan per tahun. Sebelumnya, diperkirakan BYD akan menggunakan pabrik ini untuk memproduksi kendaraan dan mengekspornya ke AS untuk menghindari tarif tinggi bagi kendaraan buatan China.
Namun, Wakil Presiden Eksekutif BYD, Li Yunfei, menegaskan bahwa pabrik di Meksiko hanya akan fokus pada pasar Meksiko. Alasan utama BYD tidak masuk ke pasar AS adalah persaingan yang sengit dan biaya masuk yang tinggi.
“Pasar AS sangat kompetitif, dan ada banyak merek terkenal di sana,” ungkap Li. “Masuk ke pasar AS akan memerlukan biaya besar untuk pemasaran dan branding, dan kami tidak yakin dapat mencapai keuntungan.” Keputusan BYD untuk tidak memasuki pasar AS merupakan kemunduran bagi konsumen AS yang mencari lebih banyak pilihan kendaraan listrik.
BYD, sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, dikenal dengan kualitas tinggi dan harga yang terjangkau. Meskipun tidak masuk ke pasar AS, BYD tetap berencana untuk memperluas jangkauannya ke pasar lain di Amerika Utara, seperti Kanada dan Amerika Latin, serta pasar lain di seluruh dunia, seperti Eropa dan Asia Tenggara.
