Calon Presiden Anies Baswedan menyatakan bahwa Indonesia selalu dipercaya oleh dunia sebagai tempat untuk berinvestasi. Ini dapat dilihat dari banyaknya perjanjian investasi yang dilakukan di Indonesia. Para investor selalu mengikuti aturan-aturan di Indonesia ketika berinvestasi. Biasanya, perjanjian investasi ini dilakukan di Singapura atau Hong Kong.
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa kepercayaan dunia terhadap Indonesia dapat diukur dengan investasi yang setuju ditandatangani di Jakarta, bukan di Singapura atau Hong Kong. Hal ini menunjukkan bahwa investor juga memiliki kepercayaan terhadap sistem hukum dan politik di Indonesia.
Namun, jika kesepakatan investasi yang besar ditandatangani di luar Indonesia, ini menunjukkan bahwa investor tidak percaya pada sistem hukum dan politik di Indonesia. Anies Baswedan menjelaskan bahwa hal ini menunjukkan bahwa investor tidak ingin menandatangani perjanjian di Indonesia.
Selain itu, Anies Baswedan juga menyoroti masalah dalam pembiayaan politik. Menurutnya, ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pendanaan partai politik dan sistem meritokrasi. Kebijakan politik saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan negara. Sebaliknya, kebijakan politik hanya untuk memenuhi kepentingan partai atau kelompok tertentu.
Anies Baswedan menambahkan bahwa banyak alasan mengapa negara terjebak dalam middle income trap, yaitu karena institusi politik menghasilkan kebijakan yang tidak mencerminkan kebutuhan publik dan nasional, tetapi lebih mengutamakan kebutuhan partai politik di pemerintahan. Hal ini juga menyebabkan negara terjebak dalam middle income trap.
Dengan demikian, Anies Baswedan berpendapat bahwa penting untuk memperbaiki sistem hukum dan politik, serta meningkatkan kebijakan politik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan negara.
https://www.suara.com/bisnis/2023/10/24/170103/anies-beri-bukti-ri-dipercaya-investor-asing-ttd-perjanjiannya-di-jakarta
