Ambon meneguhkan peran strategisnya dalam Indeks Keamanan Laut Nasional (IKLN) sebagai garda depan pengawasan laut Indonesia. Pemerintah mengadakan Rapat Koordinasi Analisis Penguatan Dimensi IKLN di Hotel Swissbell, Ambon, untuk memperkuat kapasitas maritim Indonesia melalui sinergi dan investasi teknologi. Pihak berwenang yakin bahwa dengan penguatan kapasitas patroli, pemantauan, dan penegakan hukum di laut, IKLN bisa terus meningkat, menjaga kedaulatan negara, dan menjaga laut Indonesia aman, produktif, dan berkelanjutan.
Rapat koordinasi dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah pusat, daerah, aparat keamanan maritim, akademisi, dan organisasi non pemerintah, semua sepakat menjadikan Maluku model penguatan keamanan maritim yang modern, inklusif, dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah Provinsi Maluku memandang laut sebagai nadi pembangunan daerah, dengan potensi perikanan, pariwisata bahari, dan proyek strategis nasional seperti Blok Masela dan Maluku Integrated Port sebagai motor penggerak ekonomi.
Beberapa langkah konkret yang disepakati dalam forum ini antara lain reformulasi kebijakan penangkapan ikan, penguatan operasi terpadu lintas instansi, percepatan investasi teknologi pengawasan modern, dan pembangunan command center untuk kendali operasional maritim. Ambon sebagai pintu gerbang perdagangan rempah, kini diperlukan untuk memainkan peran sebagai benteng laut timur sekaligus wajah masa depan keamanan maritim Indonesia. Delegasi Kemenko Polkam bahkan melakukan kunjungan kerja ke Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) IX Ambon untuk membahas peningkatan status Lantamal IX menjadi Kodaeral, dalam menghadapi tantangan maritim seperti penyelundupan dan kejahatan lintas negara.
