Transformasi pengelolaan sampah di Indonesia mencapai tahap baru melalui Bank Sampah Tri Alam Lestari di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Bank sampah tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemilahan dan tabungan sampah, tetapi juga telah berubah menjadi pusat inovasi yang menghasilkan produk ekonomi dan mendukung gerakan ekonomi hijau nasional. Kolaborasi dengan perguruan tinggi, Tanri Abeng University (TAU) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), telah membawa transformasi ini melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM), didukung oleh Hibah Direktorat Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (DPPM) Kemendiktisaintek 2025.
Program PKM menyelenggarakan tiga workshop utama yang menghadirkan solusi praktis untuk masyarakat sekitar. Mulai dari pembuatan sabun cair dari minyak jelantah, pembuatan biji plastik dari sampah plastik, hingga sosialisasi penggunaan website e-commerce. Dengan adanya website e-commerce, produk daur ulang dapat dipasarkan secara lebih profesional dan lebih luas, serta memungkinkan pengelolaan tabungan sampah secara daring dan transparan.
Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam program ini dipimpin oleh Dr. Li. A. Hairul Umam, M.Hum dari TAU, dengan dukungan dari Dinar Ajeng Kristiyanti, M.Kom (UMN) dan Dr. Paidi, WS.M.M. (TAU). Pendekatan yang menggabungkan teknologi, keterampilan praktis, dan strategi pemasaran memberikan solusi komprehensif bagi masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.
Perubahan ini disambut antusias oleh masyarakat sekitar, dengan Bank Sampah Tri Alam Lestari menciptakan berbagai produk baru dan memasarkannya secara online. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, bank sampah ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Di tengah tantangan besar dalam pengelolaan sampah di Indonesia, program kemitraan seperti yang dilakukan Bank Sampah Tri Alam Lestari membuktikan bahwa inovasi produk, digitalisasi, dan diversifikasi usaha merupakan langkah kunci menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan efektif.