Pada Minggu (17/8/2025), Israel disaksikan aksi protes besar-besaran yang menuntut pemerintah mengakhiri perang di Jalur Gaza dan mencapai kesepakatan pembebasan sandera dengan kelompok Hamas. Ribuan hingga ratusan ribu warga berpartisipasi dalam demonstrasi yang dipimpin oleh keluarga para sandera melalui Forum Hostages and Missing Families dan Dewan Oktober (October Council). Salah satu tokoh utama adalah Einav Zangauker, ibu dari sandera Matan, yang menegaskan desakan tersebut.
Protes ini merambah ke seluruh wilayah Israel, dengan aksi puncak di Hostages Square, Tel Aviv. Demonstran memblokade jalan, membakar ban, dan bahkan memicu pemogokan nasional yang mempengaruhi bisnis dan layanan publik. Total peserta aksi diperkirakan mencapai satu juta, menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap situasi yang terus memanas.
Perang di Gaza telah menyisakan dampak yang tragis, dengan korban jiwa mencapai ribuan. Selain itu, sekitar 50 sandera masih ditahan oleh Hamas, menambah kekhawatiran akan keamanan dan keberlangsungan hidup mereka. Masyarakat menuntut pemerintah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri konflik dan meningkatkan upaya diplomasi sebagai solusi jangka panjang.
Dengan keadaan yang semakin genting, aksi protes ini berperan sebagai pemanggilan kesadaran akan pentingnya perdamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Dalam situasi di mana kehidupan banyak orang terancam, solidaritas dan tindakan kolektif seperti ini menjadi titik terang dalam menjalani masa-masa sulit.
