Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam memberantas narkotika tanpa kompromi, dengan menekankan bahwa tidak ada tempat bagi bandar narkoba di negara ini. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa aparat penegak hukum akan bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan narkotika yang mengancam masa depan bangsa. Selain itu, Kapolri memberikan apresiasi atas pengungkapan kasus besar yang dilakukan oleh kepolisian, sebagai kontribusi penting dalam menjaga keberlanjutan program pembentukan sumber daya manusia unggul. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Menko Polkam menekankan pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam mengawasi serta mengedukasi anak-anak mengenai bahaya narkoba. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melapor saat mencurigai adanya peredaran narkoba di lingkungan sekitarnya. Dalam kesempatan tersebut, Menko Polhukam menyampaikan hasil kerja Desk Pemberantasan Narkoba yang telah menyita berbagai jenis barang bukti senilai Rp1 triliun. BNN, di bawah komando Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, telah mengungkap 14 kasus besar dengan total barang bukti lebih dari satu ton dan mengamankan 37 tersangka. BNN juga menangani kasus pencucian uang terkait narkotika dengan total aset disita mencapai Rp100 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan menegaskan bahwa kerja keras dalam pemberantasan narkoba semakin sistematis dan berhasil mengganggu simpul-simpul utama peredaran narkotika. Seluruh elemen masyarakat, termasuk media, diminta untuk bersatu dalam upaya menyelamatkan generasi masa depan dari ancaman narkoba. Dengan kerja kolektif antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia berharap dapat membasmi peredaran narkoba sehingga menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk generasi muda.
