27.6 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Rahasia 10% Wakaf Nasional Produktif: BWI Berita Terbaru

Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah mengadakan Seminar Ekonomi Nasional dengan tema “Penyediaan Solusi Pembiayaan Wakaf Produktif untuk Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional” di Jakarta pada hari Selasa. Acara ini merupakan bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BWI, yang akan dibuka secara resmi oleh sejumlah pejabat negara. Seminar tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan strategis dari sektor keuangan syariah dan sosial, seperti perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, Nadzir Wakaf, akademisi, dan praktisi perbankan syariah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama yang juga Ketua BWI, Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi wakaf yang sangat besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Dari sekitar 450 ribu bidang tanah wakaf di Indonesia, hanya sekitar 9 hingga 10 persen yang telah dikelola secara produktif. Kementerian Agama dan BWI berencana untuk mendorong optimalisasi pengelolaan wakaf agar dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Kamaruddin juga menyoroti pentingnya pengembangan wakaf tunai sebagai bagian dari strategi pembiayaan ekonomi keumatan. Indonesia memiliki sekitar 45.000 titik wakaf yang berpotensi dikembangkan secara ekonomis. Nilai total aset wakaf di Indonesia saat ini ditaksir mencapai Rp2.000 triliun, yang bersifat abadi dan tidak dapat diganggu gugat. Dengan pengelolaan yang produktif, aset wakaf dapat menjadi instrumen strategis dalam penguatan ekonomi umat.

Pada Rakernas ini, BWI menginisiasi kolaborasi antara regulator, nadzir, dan lembaga keuangan syariah untuk menyusun langkah strategis pengembangan skema pembiayaan wakaf produktif secara nasional. Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan potensi wakaf yang besar di Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru