Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah akan mengejar para penunggak pajak kendaraan bermotor di Jakarta. Menurutnya, kebanyakan dari mereka adalah pemilik kendaraan kedua atau ketiga, entah mobil maupun motor, yang biasanya digunakan untuk menghindari ganjil genap. Pramono memperingatkan bahwa jika pajak tidak dibayar, maka kemacetan di Jakarta akan semakin parah. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta akan mengambil langkah tegas untuk mengejar para penunggak pajak kendaraan tersebut.
Dalam upaya menindak para penunggak pajak, Pramono mencari cara agar mereka kesulitan. Salah satunya adalah dengan memunculkan barcode ketika kendaraan akan mengisi bensin atau parkir, yang akan menunjukkan bahwa kendaraan tersebut belum membayar pajak. Hal ini diharapkan dapat mendorong kepatuhan pajak di Jakarta. Pramono juga berencana untuk menjadikan pembayaran pajak kendaraan sebagai syarat untuk menggunakan jalan tol, sehingga kendaraan yang belum membayar pajak akan terdeteksi. Tindakan tegas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.
Pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk menekan penunggak pajak, termasuk dengan mempersulit akses bagi mereka yang belum membayar pajak. Dengan adanya barcode yang muncul saat kendaraan akan mengisi bensin atau parkir, diharapkan akan memaksa para penunggak pajak untuk segera melunasi pajak kendaraan mereka. Pramono Anung berharap bahwa dengan langkah-langkah ini, tingkat kepatuhan pajak kendaraan di Jakarta dapat meningkat, sehingga dapat mendorong pembangunan yang lebih baik untuk ibu kota.
