Pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha dikenal lebih berani dalam membayar tinggi pembalap MotoGP mereka dibandingkan pabrikan Eropa seperti KTM, Aprilia, dan Ducati. Hal ini terlihat dari gaji yang diberikan kepada pembalap Honda seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi yang cukup tinggi. Meskipun demikian, uang bukanlah segalanya bagi sebagian pembalap seperti Marc Marquez. Pada tahun 2024, Marquez memutuskan untuk meninggalkan Repsol Honda dan bergabung dengan tim satelit Ducati, Gresini Racing, demi mencapai cita-citanya.
Meskipun Marquez sudah mendapatkan gelar juara dunia MotoGP enam kali bersama Honda, ia masih memilih untuk keluar dari pabrikan tersebut demi meraih tujuannya. Meskipun gajinya sangat besar, Marquez rela meninggalkannya. Pada tahun 2022, gaji Marquez mencapai 16 juta dollar per tahun, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 12 juta dollar. Saat Marquez memiliki rencana untuk pindah ke Gresini Racing dengan bayaran yang lebih rendah, Honda menawarkan kontrak baru dengan bayaran fantastis, mencapai total 100 juta Euro dengan durasi empat tahun.
Meskipun bayaran yang ditawarkan Honda sangat tinggi, General Manager Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, mengungkapkan bahwa uang bukanlah segalanya bagi Marquez. Marquez harus mengorbankan uang demi mencapai tujuannya untuk kembali memenangkan Grand Prix. Meskipun mengundang heran, Marquez memilih fokus pada targetnya daripada terpaku pada bayaran yang tinggi. Di sisi lain, pembalap Yamaha seperti Fabio Quartararo juga dikenal memiliki gaji tinggi setelah Marquez meninggalkan Honda. Gaji Quartararo di Yamaha mencapai 12 juta euro per musim, menunjukkan bahwa pabrikan Jepang memang berani membayar tinggi pembalap mereka.
