Bitcoin (BTC) saat ini sedang dalam tahap kritis, dengan harga bergerak di sekitar US$ 96.788. Glassnode baru-baru ini merilis analisis mengenai situasi ini, menyoroti bahwa jika Bitcoin tidak mampu bertahan di atas level support US$ 96.000, kemungkinan terjadi penurunan harga menjadi semakin besar. Minimnya ketahanan harga di bawah level tersebut menjadi faktor penentu risiko ini.
Dalam analisisnya, Glassnode menggunakan indikator adjusted MVRV Z-Score untuk mengidentifikasi level support Bitcoin. Saat ini, Bitcoin berada di sekitar US$ 96.300, yang menjadi patokan penting bagi stabilitas pasar. Namun, jika level tersebut ditembus, support utama selanjutnya diperkirakan berada di sekitar US$ 80.100. Selain itu, kesenjangan likuiditas antara US$ 92.000 hingga US$ 80.000 juga menjadi perhatian, dimana minimnya transaksi dalam rentang tersebut bisa mempercepat penurunan harga.
Analis pasar Ali Martinez mengungkapkan bahwa Bitcoin saat ini terjebak di antara dua zona utama, yaitu zona permintaan dan zona pasokan. Di zona permintaan, sekitar 1,43 juta BTC sudah dibeli oleh investor dengan rentang harga US$ 94.660 hingga US$ 97.540. Sementara itu, di zona pasokan, terdapat sekitar 1,16 juta BTC yang siap dijual dengan kisaran harga US$ 97.650 hingga US$ 99.470. Dalam kondisi seperti ini, pembeli dan penjual terus berupaya untuk memengaruhi arah pergerakan harga Bitcoin.
Meskipun harga Bitcoin belum menunjukkan pergerakan yang signifikan, terdapat tanda-tanda positif dari permintaan pasar. Beberapa analis mencatat bahwa aliran masuk dan keluar Bitcoin di bursa menunjukkan tren akumulasi, dimana lebih banyak Bitcoin keluar dari bursa. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tidak semua keluarnya Bitcoin dari bursa berasal dari investor ritel, namun juga dari transfer ke dompet institusional.
Kondisi pasar Bitcoin saat ini memang dalam situasi kritis, tetapi potensi support di level US$ 96.000 harus diawasi dengan cermat. Investor perlu memperhatikan perkembangan selanjutnya agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi volatilitas harga Bitcoin.