29 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

“Warga Subang, Tips Interview Kerja di Pabrik BYD”

Proses rekrutmen tenaga kerja di pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat, telah dimulai sejak Januari 2025 dengan kerjasama pemerintah setempat. Pendaftaran dilakukan secara online, dan hingga saat ini sudah ada ratusan pelamar dari warga setempat yang telah mengikuti tahap interview di Aula Disnakertrans Subang. Kepala Disnakertrans Subang, Rona Mairansyah, menyatakan bahwa pabrik BYD telah merespons permintaan untuk memberikan prioritas kepada warga Subang dalam proses perekrutan tenaga kerja. Diharapkan, perluasan kapasitas produksi pabrik BYD akan menciptakan lebih dari 18.000 peluang pekerjaan baru di berbagai sektor.

PT BYD Motor Indonesia memperluas investasinya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan juga meningkatkan transfer pengetahuan untuk memperkaya keterampilan teknis tenaga kerja di Indonesia. Melalui pengembangan sumber daya manusia, para pekerja di pabrik nantinya akan terlibat dalam berbagai bidang, mulai dari proses produksi hingga pengembangan teknologi kendaraan listrik. Tahap interview pertama di pabrik BYD memiliki 5 kompetensi yang dibutuhkan, termasuk kemampuan berbahasa Mandarin, otomotif, las, elektronika, dan operator forklift.

Untuk mendukung warga yang belum menguasai kompetensi yang dibutuhkan, akan diselenggarakan pelatihan khusus, termasuk pelatihan bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan agar warga Indonesia dapat berkomunikasi dengan baik dengan tenaga kerja asal China di pabrik tersebut. Dengan tambahan nilai investasi, BYD akan memperluas kapasitas produksi mobil listrik di Subang, serta merambah ke mobil hybrid dengan teknologi PHEV.

General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang, menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekosistem kendaraan listrik. BYD berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia dan membuka peluang pengembangan teknologi baterai untuk kendaraan New Energy Vehicle termasuk EV dan PHEV. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, yang pada akhirnya mendukung Indonesia sebagai pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara.

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru