Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan – Di era digital yang serba cepat, ancaman fraud semakin canggih dan sulit dideteksi. Perusahaan, baik besar maupun kecil, harus waspada terhadap potensi kerugian yang bisa ditimbulkan oleh tindakan tidak jujur. Di sinilah peran auditor internal menjadi sangat penting.
Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan dengan mengidentifikasi dan mencegah fraud sebelum terjadi.
Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan berfungsi dengan baik dan dapat mencegah fraud. Mereka menggunakan keahlian mereka dalam audit, akuntansi, dan hukum untuk menganalisis data, mengidentifikasi risiko, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Melalui proses audit yang komprehensif, auditor internal dapat membantu perusahaan mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pengendalian internal, meningkatkan kesadaran fraud, dan meminimalkan potensi kerugian.
Peran Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud
Dalam dunia bisnis yang kompleks dan dinamis, fraud atau kecurangan merupakan ancaman serius yang dapat merugikan perusahaan secara finansial, operasional, dan reputasi. Auditor internal memiliki peran penting dalam mencegah fraud, memastikan integritas dan akuntabilitas organisasi.
Auditor internal punya peran penting dalam mencegah fraud di perusahaan, lho. Mereka kayak detektif internal yang ngawasin sistem dan proses perusahaan. Tapi, pernah kepikiran nggak sih, kalau auditor internal bisa jadi auditor eksternal? Apakah auditor internal bisa menjadi auditor eksternal ?.
Nah, ternyata bisa kok! Pengalaman mereka dalam memahami perusahaan bisa jadi nilai tambah saat audit eksternal. Dengan begitu, mereka bisa lebih efektif dalam mengidentifikasi potensi fraud dan membantu perusahaan dalam meningkatkan sistem pengendalian internal.
Peran Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud
Auditor internal berperan sebagai pengawas independen yang membantu perusahaan dalam meminimalisir risiko fraud. Mereka memiliki akses ke berbagai informasi dan sistem, serta memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik terbaik dan standar audit. Peran auditor internal dalam pencegahan fraud meliputi:
- Evaluasi Risiko Fraud:Auditor internal mengidentifikasi dan menilai risiko fraud yang mungkin terjadi di perusahaan. Mereka menganalisis berbagai faktor, seperti struktur organisasi, kontrol internal, dan lingkungan bisnis, untuk mengidentifikasi area-area yang rentan terhadap fraud.
- Pemeriksaan dan Audit:Auditor internal melakukan pemeriksaan dan audit secara berkala untuk memverifikasi keakuratan dan kelengkapan data keuangan dan operasional. Mereka memeriksa transaksi, dokumen, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud.
- Pengembangan dan Evaluasi Kontrol Internal:Auditor internal berperan dalam mengembangkan dan mengevaluasi kontrol internal yang efektif untuk mencegah fraud. Mereka mengidentifikasi kelemahan dalam sistem kontrol dan memberikan rekomendasi untuk memperbaikinya.
- Sosialisasi dan Edukasi:Auditor internal berperan dalam meningkatkan kesadaran karyawan tentang fraud dan pentingnya etika bisnis. Mereka memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang kebijakan anti-fraud dan prosedur pelaporan.
- Investigasi:Auditor internal melakukan investigasi terhadap dugaan fraud yang dilaporkan. Mereka mengumpulkan bukti, menganalisis data, dan menyusun laporan yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan korektif.
Contoh Peran Auditor Internal dalam Mencegah Fraud, Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan
Berikut ini beberapa contoh konkret peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan:
- Fraud Pengadaan:Auditor internal dapat meninjau proses pengadaan untuk memastikan bahwa perusahaan memperoleh barang dan jasa dengan harga yang wajar dan dari vendor yang kredibel. Mereka dapat memeriksa kontrak, faktur, dan dokumen pendukung lainnya untuk mendeteksi tanda-tanda fraud, seperti pemalsuan dokumen atau pengaturan harga.
Auditor internal berperan penting dalam mencegah fraud di perusahaan. Mereka bertindak sebagai penjaga agar proses bisnis berjalan sesuai aturan dan mencegah potensi penipuan. Untuk menjadi auditor internal yang sukses di perusahaan besar, diperlukan integritas, kecakapan analitis, dan kemampuan komunikasi yang kuat.
Bagaimana menjadi auditor internal yang sukses di perusahaan besar memiliki peran yang vital dalam memastikan kredibilitas dan transparansi perusahaan. Dengan menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan integritas, auditor internal dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat terhadap berbagai potensi fraud.
- Fraud Penipuan Pajak:Auditor internal dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan perpajakan dengan meninjau laporan pajak dan memastikan bahwa perusahaan membayar pajak yang benar. Mereka dapat memeriksa transaksi, dokumen, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud, seperti penggelapan pajak atau pengurangan pendapatan.
- Fraud Korupsi:Auditor internal dapat meninjau sistem penggajian, perjalanan dinas, dan pengeluaran lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menggunakan dana dengan benar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Mereka dapat memeriksa dokumen, transaksi, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud, seperti suap, korupsi, atau penggelapan dana.
Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan memang penting, karena mereka bertugas untuk menilai dan meningkatkan sistem pengendalian internal. Kemampuan mereka dalam menganalisis risiko dan menemukan potensi kecurangan sangat dibutuhkan. Sama halnya dengan pentingnya memiliki komisioner berlatar belakang auditor di KPK, seperti yang diulas di https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk , hal ini dapat meningkatkan efektivitas KPK dalam memberantas korupsi.
Auditor internal dan komisioner KPK sama-sama berperan penting dalam menjaga integritas dan akuntabilitas, baik di perusahaan maupun di pemerintahan.
Tabel Peran Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud
Jenis Fraud | Peran Auditor Internal dalam Pencegahan | Contoh Tindakan Pencegahan | Dampak jika Fraud Terjadi |
---|---|---|---|
Fraud Pengadaan | Meninjau proses pengadaan, memeriksa kontrak, faktur, dan dokumen pendukung lainnya. | Melakukan audit terhadap vendor, menerapkan sistem pengadaan yang transparan, dan memberikan pelatihan kepada karyawan tentang fraud pengadaan. | Kerugian finansial, reputasi buruk, dan risiko hukum. |
Fraud Penipuan Pajak | Meninjau laporan pajak, memeriksa transaksi, dokumen, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud. | Melakukan audit pajak, memberikan pelatihan kepada karyawan tentang peraturan perpajakan, dan menerapkan sistem kontrol internal yang kuat. | Denda pajak, hukuman penjara, dan reputasi buruk. |
Fraud Korupsi | Meninjau sistem penggajian, perjalanan dinas, dan pengeluaran lainnya, memeriksa dokumen, transaksi, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud. | Menerapkan kode etik, membangun sistem whistleblowing, dan memberikan pelatihan kepada karyawan tentang korupsi. | Kerugian finansial, reputasi buruk, dan risiko hukum. |
Fraud Penipuan Asuransi | Meninjau klaim asuransi, memeriksa dokumen, transaksi, dan sistem untuk mendeteksi tanda-tanda fraud. | Menerapkan sistem kontrol internal yang kuat, memberikan pelatihan kepada karyawan tentang fraud asuransi, dan bekerja sama dengan perusahaan asuransi. | Kerugian finansial, reputasi buruk, dan risiko hukum. |
Mekanisme Audit Internal untuk Mencegah Fraud
Audit internal berperan penting dalam menjaga integritas dan meminimalisir risiko fraud di perusahaan. Peran auditor internal bukan hanya sekedar menemukan fraud yang telah terjadi, namun juga untuk mencegah terjadinya fraud sejak awal. Dengan memahami mekanisme audit internal yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem kontrol internal yang kuat dan mengurangi peluang terjadinya fraud.
Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan memang sangat penting. Mereka bertindak sebagai “mata dan telinga” perusahaan, menelisik setiap celah yang berpotensi menjadi pintu masuk bagi tindakan curang. Nah, seperti yang dilakukan agus joko pramono dalam konteks KPK, seorang auditor dengan pengalaman yang mumpuni dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah fraud.
Dengan demikian, peran auditor internal tidak hanya penting dalam menjaga integritas keuangan perusahaan, tetapi juga berperan dalam membangun kepercayaan publik terhadap lembaga dan perusahaan.
Mekanisme Audit Internal untuk Mencegah Fraud
Auditor internal memiliki berbagai mekanisme yang dapat diterapkan untuk mencegah fraud di perusahaan. Mekanisme ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan audit, pengumpulan data, hingga evaluasi dan rekomendasi.
Auditor internal punya peran penting dalam mencegah fraud di perusahaan, terutama di tengah persaingan bisnis yang ketat. Misalnya, saat Mercedes-Benz Angkat Kaki dari BYD Untuk Bikin Mobil Mewah Ini , auditor internal bisa membantu memastikan bahwa proses pengambilan keputusan tersebut bebas dari kecurangan, sehingga Mercedes-Benz dapat membangun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Peran auditor internal semakin krusial untuk menjaga integritas perusahaan dan membangun kepercayaan dari para stakeholder.
- Perencanaan Audit: Auditor internal harus merencanakan audit dengan cermat, mengidentifikasi area-area berisiko tinggi terjadinya fraud, dan menentukan metode audit yang paling efektif untuk menguji kontrol internal.
- Pengumpulan Data: Pengumpulan data yang komprehensif sangat penting dalam audit internal. Data dapat diperoleh melalui berbagai sumber, seperti dokumen, wawancara, observasi, dan pengujian.
- Evaluasi dan Rekomendasi: Setelah menganalisis data yang terkumpul, auditor internal harus mengevaluasi efektivitas kontrol internal dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Rekomendasi ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART).
- Monitoring dan Pelaporan: Auditor internal harus memonitor implementasi rekomendasi dan melaporkan temuan audit kepada manajemen. Laporan audit harus jelas, ringkas, dan objektif.
Prosedur Audit Internal untuk Mencegah Fraud pada Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Proses pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu area yang rentan terhadap fraud. Untuk mencegah fraud pada proses ini, auditor internal dapat menerapkan prosedur audit internal yang spesifik, seperti:
- Verifikasi Data Tender: Auditor internal dapat memverifikasi data tender yang diajukan oleh pemasok, seperti pengalaman, kemampuan finansial, dan kualifikasi.
- Review Proses Tender: Auditor internal dapat meninjau proses tender, memastikan bahwa proses tersebut transparan, adil, dan sesuai dengan peraturan perusahaan.
- Verifikasi Kontrak: Auditor internal dapat memverifikasi kontrak yang ditandatangani dengan pemasok, memastikan bahwa kontrak tersebut jelas, lengkap, dan menguntungkan bagi perusahaan.
- Monitoring Penerimaan Barang dan Jasa: Auditor internal dapat memonitor proses penerimaan barang dan jasa, memastikan bahwa barang dan jasa yang diterima sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang dipersyaratkan.
- Verifikasi Pembayaran: Auditor internal dapat memverifikasi pembayaran kepada pemasok, memastikan bahwa pembayaran dilakukan sesuai dengan kontrak dan bukti penerimaan yang valid.
Langkah-langkah Audit Internal dalam Pencegahan Fraud pada Proses Penggajian
Proses penggajian juga merupakan area yang rentan terhadap fraud. Untuk mencegah fraud pada proses ini, auditor internal dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Verifikasi Data Karyawan: Auditor internal dapat memverifikasi data karyawan yang digunakan untuk menghitung gaji, seperti nomor induk karyawan, jabatan, dan jam kerja.
- Review Kebijakan dan Prosedur Penggajian: Auditor internal dapat meninjau kebijakan dan prosedur penggajian, memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut jelas, lengkap, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Verifikasi Slip Gaji: Auditor internal dapat memverifikasi slip gaji karyawan, memastikan bahwa gaji yang diterima karyawan sudah benar dan sesuai dengan jam kerja yang dikerjakan.
- Monitoring Transaksi Penggajian: Auditor internal dapat memonitor transaksi penggajian, memastikan bahwa tidak ada transaksi yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan prosedur.
- Verifikasi Rekonsiliasi Data: Auditor internal dapat memverifikasi rekonsiliasi data antara data karyawan, data jam kerja, dan data gaji, memastikan bahwa data tersebut konsisten dan akurat.
Dengan menerapkan mekanisme dan prosedur audit internal yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem kontrol internal yang kuat dan meminimalisir risiko fraud. Auditor internal berperan penting dalam menjaga integritas dan akuntabilitas perusahaan.
Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan memang penting, karena mereka berperan sebagai ‘mata dan telinga’ manajemen dalam mengidentifikasi dan mencegah potensi penipuan. Keahlian mereka dalam menganalisis data keuangan dan menilai risiko sangat dibutuhkan untuk menjaga integritas perusahaan.
Nah, seperti yang dibahas di https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk , keberadaan auditor internal yang profesional dan independen juga penting untuk menjaga integritas lembaga negara seperti KPK. Dengan begitu, diharapkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi bisa lebih efektif, sama seperti peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan.
Peran Teknologi dalam Mendukung Audit Internal
Dalam era digital saat ini, teknologi berperan penting dalam meningkatkan efektivitas audit internal. Penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu auditor internal dalam mendeteksi potensi fraud secara lebih cepat dan akurat, serta meningkatkan efisiensi proses audit. Berikut ini beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung audit internal.
Analisis Data dan Data Mining
Analisis data dan data mining merupakan teknologi yang dapat membantu auditor internal dalam mengidentifikasi pola dan tren yang tidak biasa dalam data transaksi perusahaan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis data dari berbagai sumber, seperti sistem akuntansi, sistem penjualan, dan sistem sumber daya manusia.
Auditor internal berperan penting dalam menjaga integritas perusahaan dengan mendeteksi dan mencegah potensi fraud. Keahlian mereka dalam menganalisis data dan proses bisnis memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kelemahan dan risiko yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku fraud. Keberadaan auditor internal yang kompeten dan independen, seperti agus joko pramono , dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik dan mencapai tujuan bisnis secara etis dan bertanggung jawab.
Dengan menganalisis data tersebut, auditor internal dapat menemukan potensi fraud yang mungkin tidak terdeteksi dengan metode audit tradisional.
- Algoritma Machine Learning: Algoritma ini dapat dilatih untuk mengidentifikasi pola dan tren yang tidak biasa dalam data transaksi. Misalnya, algoritma dapat mendeteksi transaksi yang tidak biasa dalam jumlah besar, atau transaksi yang terjadi pada waktu yang tidak biasa.
- Analisis Teks: Analisis teks dapat digunakan untuk mendeteksi potensi fraud dalam data teks, seperti email dan dokumen. Misalnya, analisis teks dapat digunakan untuk mendeteksi email yang berisi kata-kata kunci yang terkait dengan fraud, atau dokumen yang berisi informasi yang tidak konsisten.
Auditor internal punya peran penting dalam mencegah fraud di perusahaan, mereka seperti mata dan telinga manajemen yang mengawasi aktivitas internal. Berbeda dengan auditor eksternal yang fokus pada laporan keuangan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi, auditor internal lebih fokus pada efektivitas dan efisiensi proses internal.
Perbedaan auditor internal dan auditor eksternal di Indonesia ini penting dipahami karena masing-masing memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Dengan demikian, auditor internal dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dan mencegah fraud dengan lebih efektif, menjaga integritas dan reputasi perusahaan di mata publik.
- Visualisasi Data: Visualisasi data dapat membantu auditor internal dalam memahami data transaksi secara lebih mudah. Dengan memvisualisasikan data, auditor internal dapat melihat pola dan tren yang tidak biasa dengan lebih jelas.
Audit Berbasis Risiko
Audit berbasis risiko adalah pendekatan audit yang fokus pada identifikasi dan penilaian risiko fraud yang paling signifikan bagi perusahaan. Teknologi dapat membantu auditor internal dalam mengidentifikasi risiko fraud yang paling signifikan, dan dalam mengembangkan strategi audit yang lebih efektif untuk mengelola risiko tersebut.
- Sistem Manajemen Risiko: Sistem manajemen risiko dapat membantu auditor internal dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko fraud. Sistem ini dapat digunakan untuk melacak risiko fraud, menilai potensi dampak dari risiko tersebut, dan mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut.
- Pemodelan Risiko: Pemodelan risiko dapat digunakan untuk memprediksi potensi fraud dan untuk mengidentifikasi area yang paling rentan terhadap fraud. Model risiko dapat digunakan untuk menentukan tingkat risiko fraud di berbagai bagian perusahaan, dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko fraud.
Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan sangat penting, mereka bertindak sebagai mata dan telinga perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan kelemahan. Bagi yang ingin berkarier di bidang ini, terutama di perusahaan multinasional, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti kemampuan berbahasa asing, pengetahuan tentang standar akuntansi internasional, dan pengalaman di bidang audit internal.
Persyaratan menjadi auditor internal di perusahaan multinasional yang lengkap bisa kamu cek di link ini. Dengan memenuhi persyaratan tersebut, kamu bisa menjadi bagian dari tim yang berperan penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan perusahaan, sehingga meminimalisir risiko terjadinya fraud.
- Analisis Prediktif: Analisis prediktif dapat digunakan untuk memprediksi potensi fraud di masa depan. Analisis prediktif dapat menggunakan data historis untuk mengidentifikasi pola dan tren yang terkait dengan fraud, dan untuk memprediksi kapan dan di mana fraud mungkin terjadi di masa depan.
Otomatisasi Audit
Otomatisasi audit adalah proses penggunaan teknologi untuk mengotomatiskan tugas-tugas audit yang berulang. Otomatisasi audit dapat membantu auditor internal dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas audit, auditor internal dapat memfokuskan waktu dan upaya mereka pada tugas-tugas audit yang lebih kompleks dan strategis.
- Robotic Process Automation (RPA): RPA dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas audit yang berulang, seperti pengumpulan data, verifikasi data, dan pelaporan. RPA dapat membantu auditor internal dalam mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas audit.
- Artificial Intelligence (AI): AI dapat digunakan untuk membantu auditor internal dalam mengidentifikasi potensi fraud. AI dapat menganalisis data transaksi, mengidentifikasi pola yang tidak biasa, dan memberikan rekomendasi kepada auditor internal tentang area yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
- Audit Data Analytics (ADA): ADA adalah proses penggunaan teknologi untuk menganalisis data audit. ADA dapat membantu auditor internal dalam mengidentifikasi potensi fraud, dalam menilai risiko fraud, dan dalam mengembangkan strategi audit yang lebih efektif.
Pentingnya Kesadaran Fraud dalam Perusahaan
Membangun kesadaran fraud di seluruh lapisan perusahaan adalah langkah penting dalam pencegahan fraud. Kesadaran fraud yang tinggi membantu karyawan memahami risiko fraud, mengenali tanda-tandanya, dan melaporkan perilaku mencurigakan dengan tepat waktu. Budaya perusahaan yang berfokus pada integritas dan etika menjadi pondasi kuat dalam melawan fraud.
Program Pelatihan Kesadaran Fraud
Program pelatihan kesadaran fraud yang efektif dapat meningkatkan pemahaman karyawan tentang berbagai jenis fraud, metode penipuan, dan peran mereka dalam pencegahannya. Program ini sebaiknya melibatkan berbagai metode, seperti:
- Sesi Pelatihan Interaktif:Sesi ini dapat mencakup presentasi, diskusi kelompok, dan studi kasus yang realistis untuk membantu karyawan memahami risiko fraud dan cara mengatasinya.
- Simulasi Fraud:Simulasi ini memungkinkan karyawan untuk menghadapi situasi fraud dan membuat keputusan yang tepat dalam lingkungan yang aman. Simulasi ini dapat berupa skenario yang melibatkan email phishing, penipuan telepon, atau penipuan internal.
- Materi Pelatihan Online:Materi online dapat diakses kapan saja dan di mana saja, memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk mempelajari materi fraud sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.
- Poster dan Brosur:Poster dan brosur dapat ditempatkan di area umum kantor untuk mengingatkan karyawan tentang pentingnya kesadaran fraud dan menyediakan informasi kontak untuk melaporkan perilaku mencurigakan.
Contoh Kasus Fraud dan Pencegahannya
Berikut adalah contoh kasus fraud yang pernah terjadi di perusahaan dan bagaimana kesadaran fraud dapat mencegahnya:
- Penipuan Pembelian:Seorang karyawan di bagian pembelian melakukan penipuan dengan membuat pesanan fiktif ke perusahaan yang terafiliasi dengan dirinya sendiri. Kesadaran fraud yang tinggi dapat mencegah penipuan ini dengan mendorong karyawan untuk memeriksa setiap pesanan secara teliti, membandingkan harga dengan vendor lain, dan menanyakan setiap transaksi yang tidak biasa.
- Penipuan Penggajian:Seorang karyawan di bagian penggajian menambahkan informasi palsu ke dalam sistem penggajian untuk mendapatkan gaji tambahan. Kesadaran fraud yang tinggi dapat mencegah penipuan ini dengan memastikan proses penggajian yang ketat, melakukan audit internal secara berkala, dan mendorong karyawan untuk melaporkan setiap ketidaksesuaian yang mereka temukan.
Kesimpulan Akhir: Peran Auditor Internal Dalam Mencegah Fraud Di Perusahaan
Pencegahan fraud merupakan tanggung jawab bersama seluruh karyawan di perusahaan. Auditor internal memainkan peran penting dalam membangun budaya integritas dan transparansi, namun keberhasilannya bergantung pada kerja sama dan komitmen dari semua pihak. Dengan membangun sistem pengendalian internal yang kuat, meningkatkan kesadaran fraud, dan memanfaatkan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan risiko fraud dan menjaga keberlangsungan bisnis.