Minggu, 14 Juli 2024 – 15:47 WIB
Jakarta, 14 Juli 2024 – Millennium Tire yang merupakan produsen ban lokal di bawah bendera PT Elangperdana Prima Niaga dan Industri, resmi meluncurkan ban baru bernama V-Max Racer yang didesain untuk penggunaan sehari-hari dengan nuansa balap.
Baca Juga :
Pria Ini Dapat Kejutan Usai Beli Ban Mobil
Ban ini hadir sebagai solusi bagi pengendara yang ingin merasakan performa balap, tanpa harus mengganti ban saat berkendara di jalanan biasa.
Menurut Marketing Director Millennium, Putri Halim, V-Max Racer diciptakan karena banyak pengendara yang suka memacu motor mereka seperti motor balap, namun menggunakan ban biasa yang tidak aman.
Baca Juga :
Pertama di Dunia, Pertamina Dukung Kesuksesan Meet and Greet dengan Para Pembalap VR46
“Di pasar Vespa itu kurang sekali produk ban berukuran 3.50-10 yang agak racing seperti ini. Kompon yang kami gunakan ini perpaduan antara soft dan harian,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di Jakarta Pusat.
Baca Juga :
Andalkan BMW E36, Putra Ahmad Sahroni Ukir Prestasi di Dunia Balap
Ban ini memiliki kompon spesial yang dirancang untuk performa tinggi dan konstruksi unik yang meningkatkan handling dan kestabilan. Ban ini cocok untuk pengendara Vespa yang suka touring dan cornering.
“Saya juga sering riding bersama teman-teman komunitas, yang gayanya sering miring tapi pakai ban klasik. Kan bahaya ya, jadi saya hadirkan Millennium V-Max Racer,” tuturnya.
Ban yang diproduksi di Citeureup, Jawa Barat ini disebut menggunakan bahan karet asal Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN, menurut Putri mencapai 50 persen.
“Usia pakainya lumayan panjang, bisa mencapai 15 ribu kilometer,” jelasnya.
Ban Millennium V-Max Racer dibanderol dengan harga Rp550.000, dan saat ini sudah tersedia untuk pembelian di Jawa dan Bali.
“Harganya di marketplace Rp550.000, kalau di toko tergantung pihak tokonya tapi pasti di bawah itu. Tujuan kami supaya pembeli datang ke toko, untuk bantu UMKM juga,” ungkap Putri.
Halaman Selanjutnya
Ban yang diproduksi di Citeureup, Jawa Barat ini disebut menggunakan bahan karet asal Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN, menurut Putri mencapai 50 persen.