34.2 C
Jakarta
Friday, November 15, 2024

Sate Tugu Penceng, Sate Legendaris di Jombang Ini Habiskan 1 Ekor Sapi Per Hari

Minggu, 9 Juni 2024 – 11:37 WIB

VIVA – Bagi pecinta kuliner sate. Kalian wajib mengunjungi dan mencicipi nikmatnya daging sapi yang disajikan dengan bumbu-bumbu khas, di salah satu tempat makan legendaris di Kabupaten Jombang.

Baca Juga :

BRI Gandeng 4 Lembaga Penyalur Hewan Kurban, Kini Berkurban Jadi Lebih Mudah Lewat BRImo

Nama tempat makanan ini adalah sateTugu Penceng. Lokasinya ada di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tepatnya di persimpangan Tugu Penceng Menganto.

Di tempat makan yang buka sejak tahun 1980 an itu, terdapat sate yang berbeda dari sate yang lain. Sate sapi di sini terbuat dari dagingnya yang sangat empuk dan lezat di lidah, sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Baca Juga :

Pelajar SD Pergi dari Rumah Tinggalkan Surat, Isinya Bikin Haru

Proses pembuatan sate Tugu Penceng.

Photo :

  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Tak heran jika banyak orang yang mengantre untuk makan di warung sate Tugu Penceng ini. Selain lezat, harga satu porsi sate di tempat ini juga ramah dikantong.  

Baca Juga :

Kurban Semakin Mudah, Cuma Pakai Smarphone Lewat Aplikasi BRImo

Untuk jam buka sate Tugu Penceng ini mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga 18.00 WIB. Namun bisa jadi tutup lebih awal jika persediaan sate sudah habis. 

Pengelola Sate Tugu Penceng Firnanda Setiawati (24 tahun) mengatakan, sehari omzet penjualan sate bisa tembus Rp30 juta.

“Sehari kurang lebih menghabiskan 5.000 porsi atau setara dengan 1 ekor sapi,” kata Firnanda, Sabtu 8 Juni 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk soal harga, ia mengaku harga setiap porsi sate, sangat ramah di kantong, mulai Rp17 ribu per porsi sudah bisa menikmati sate dan kuah gule sapinya. 

“Sate Rp17 ribu per porsi sudah isi nasi dan kuah dan 4 tusuk sate, jika sate saja per porsi Rp27 ribu, isianya bisa request, daging saja atau campur,” ujar Firnanda. 

Ia mengaku tempat usaha ini sudah berdiri sejak tahun 1980 an. Saat itu kakek dan neneknya yang merintis warung makan sate tersebut. 

“Saat ini sudah generasi ke 2, pertama nenek kemudian mama saya,” tuturnya.

Ia pun menegaskan bila, nama Tugu Penceng sendiri diambil dari sebuah tugu yang terletak di perempatan jalan Desa Menganto. Di mana lokasi tugu itu berada di samping warung.

“Dulu itu namanya warung sate gitu aja, kebetulan letak warung ini bersebalahan dengan Tugu Penceng kemudian beralih nama,” katanya.

Dalam sehari warung makan sate ini bisa menghabiskan 1 ekor sapi. Dan bila dihitung dalam jumlah porsi bisa menyediakan 500 sampai 600 porsi lebih dalam sehari.

“Kalau dihitung porsi bisa 500 lebih, kalau pas Sabtu dan Minggu bisa 600 porsi lebih. Itu belum kalau ada pesanan,” ujarnya.

Kondisi inilah yang membuat ia bisa meraup cuan puluhan juta rupiah dalam sehari. 

“Kalau omzet setiap harinya, itu bersih sekitar Rp30 juta per harinya,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya

“Sehari kurang lebih menghabiskan 5.000 porsi atau setara dengan 1 ekor sapi,” kata Firnanda, Sabtu 8 Juni 2024.

Halaman Selanjutnya

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru