Sebuah kontroversi menimpa Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean, setelah tidak melaporkan kekayaannya dengan benar kepada negara. Akibatnya, Effendi dibebas tugaskan oleh Kementerian Keuangan setelah dilaporkan ke KPK oleh rekan bisnisnya yang diwakili oleh pengacaranya, Andreas.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea dan Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, mengungkapkan bahwa pencopotan Effendi dilakukan pada 9 Mei 2024 untuk mendukung kelancaran pemeriksaan internal atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Effendi hanya sebesar Rp6,395 miliar pada periode 2022 hingga Februari 2023.
Effendi melaporkan kepemilikan dua mobil dan satu sepeda motor Honda buatan 2017 dengan total nilai Rp343 juta. Mobil termahalnya adalah Honda CR-V lansiran 2017 seharga Rp245 juta. Honda CR-V tersebut debut di ajang Indonesia International Motor Show pada 2017 dengan mesin turbo yang mengadopsi mesin Civic.
Selain Honda CR-V, Effendi juga memiliki Toyota Land Cruiser lansiran 1981 dengan harga Rp90 juta. Mobil jip lawas ini menggunakan mesin diesel. Kontroversi ini menjadi sorotan Kementerian Keuangan dan menjadikan Effendi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bea Cukai Purwakarta.
