30.6 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Mengenal Functional Freeze: Kondisi Beku Saat Alami Stres

Functional freeze, atau yang dikenal sebagai “kebekuan fungsional” dalam bahasa Indonesia, adalah salah satu istilah psikologis yang kurang dikenal oleh banyak orang meskipun saat ini kesadaran akan kesehatan mental semakin meningkat. Respon psikologis ini sebenarnya memiliki dampak yang signifikan terhadap individu yang mengalami stres atau trauma berat.

Functional freeze merupakan mekanisme untuk bertahan hidup di mana seseorang merasa mati rasa secara fisik dan emosional akibat stres berlebihan, kelelahan kronis, atau trauma yang belum terselesaikan. Individu yang mengalami functional freeze merasa tidak dapat bergerak, kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas yang membuat mereka bahagia, bahkan sulit untuk mengejar impian mereka.

Sistem saraf otonom dalam tubuh manusia terdiri dari tiga cabang utama, yaitu Sistem Saraf Simpatik (SNS), Sistem Saraf Parasimpatik (PNS), dan Kompleks Vagal Dorsal (DVC). Ketika individu mengalami stres berlebihan, DVC akan memasuki mode freeze atau membeku sebagai respons untuk bertahan hidup dan memberikan perlindungan.

Gejala dari functional freeze antara lain cemas yang berkelanjutan, mati rasa emosional, isolasi sosial, kesulitan mengambil keputusan, kelelahan yang tidak wajar, dan kurangnya motivasi. Mayoritas orang mungkin menganggap functional freeze sebagai respons alami terhadap stres tanpa menyadari dampaknya.

Penting untuk mengenali dan memahami gejala-gejala dari functional freeze agar dapat mengatasi masalah ini. Hal ini juga memerlukan kesabaran dan perawatan diri secara bertahap. Sadar akan kondisi psikologis ini dapat membantu individu untuk terlepas dari beku kehidupan yang membuatnya terjebak.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru