Tepung almond semakin populer sebagai alternatif bahan baku yang lebih sehat dalam dunia kuliner. Banyak orang mulai beralih ke tepung almond karena kandungan nutrisinya yang berbeda dari tepung terigu, terutama bagi mereka yang mengikuti pola makan bebas gluten atau peduli dengan kesehatan mereka. Namun, klaim tentang keunggulan tepung almond perlu dipertimbangkan secara hati-hati. Apakah benar-benar sehat seperti yang diklaim? Untuk itu, mari kita lihat penjelasan berdasarkan studi nutrisi dan pandangan ahli.
Tepung almond kaya akan nutrisi penting. Dalam setiap 28 gram, tepung almond mengandung lemak sekitar 14,2 g termasuk lemak tak jenuh tunggal, protein 6,1 g, karbohidrat 5,6 g, serat 3 g, vitamin E sebanyak 35% dari kebutuhan harian, magnesium 19%, serta kandungan lainnya seperti manganese dan fosfor. Kandungan vitamin E dan magnesium ini memiliki potensi manfaat kesehatan, seperti antioksidan dan pengendalian gula darah.
Meskipun tepung almond lebih tinggi kalorinya dibanding tepung terigu, tepung almond memiliki karbohidrat lebih sedikit, lemak lebih banyak, serat lebih tinggi, dan protein lebih tinggi per 100 g. Keunggulan lainnya, tepung almond bebas gluten, memiliki indeks glikemik rendah untuk menjaga stabilitas gula darah, serta mengandung serat prebiotik yang mendukung kesehatan pencernaan.
Pada riset terbaru, tepung almond dikatakan sebagai pilihan yang ramah diet keto karena rendah karbohidratnya dan indeks glikemik yang rendah. Hal ini mendukung kondisi ketosis dan stabilisasi gula darah. Tepung almond juga dikenal sebagai tepung yang sehat untuk menurunkan berat badan karena kandungan protein dan serat tingginya membuat rasa kenyang lebih lama, cocok untuk diet rendah karbohidrat maupun bebas gluten.
Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi tepung almond. Karena kandungan lemaknya, tepung almond memiliki kalori lebih tinggi, khususnya dalam sejumlah porsi. Tekstur tepung almond juga membuat hasil panggang lebih padat tanpa gluten, sehingga penyesuaian dalam resep sangat diperlukan. Konsumsi berlebih dapat berdampak negatif pada pencernaan dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal karena kandungan oksalat tinggi. Selain itu, tepung almond lebih mahal dan tidak sesuai bagi penderita alergi kacang.
Dari penjelasan di atas, tepung almond terbukti lebih sehat dalam beberapa konteks, terutama bagi mereka yang butuh kontrol gula darah, menghindari gluten, atau mencari asupan nutrisi yang kaya. Namun, penggunaannya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu. Disarankan untuk mengonsumsi dalam porsi yang wajar dan menyesuaikan resep sesuai kebutuhan.
