Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) terus meluaskan program pemberdayaannya di Desa Rahtawu, Kudus, Jawa Tengah, dengan fokus pada petani kopi. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga menghubungkan potensi kopi Rahtawu dengan dukungan dari para dermawan. Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Tengah, Yusran Yauma, menegaskan tujuan kerja yang sedang dijalani, yang mencerminkan kerjasama antara potensi lokal dan peran sosial lembaga. Melalui program pemberdayaan berbasis kopi, BMH tidak hanya menyediakan bantuan teknis, tetapi juga membangun solidaritas antara masyarakat dan donatur guna mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Kopi Rahtawu memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya sebagai produk pertanian, tetapi juga sebagai sumber penghidupan. Meskipun demikian, keterbatasan sarana masih menjadi hambatan dalam bersaing di pasar yang lebih luas. Para petani membutuhkan peralatan pengolahan yang memadai seperti mesin buler, mesin roasting, dan alat penghalus kopi untuk meningkatkan daya saing mereka. Menyikapi tantangan ini, BMH Jawa Tengah merancang program pemberdayaan dengan berbagai pendekatan, mulai dari pemenuhan kebutuhan peralatan hingga peningkatan akses pasar.
BMH bersama masyarakat Rahtawu telah menjadwalkan panen raya kopi sebagai langkah awal dalam kerjasama ini. Mereka berharap agar dengan dukungan yang diberikan, petani kopi Rahtawu dapat terus berkarya, menghasilkan kopi berkualitas, dan memberi dampak positif bagi desa mereka. Melalui inisiatif ini, diharapkan kopi Rahtawu tidak hanya menjadi kekuatan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan warga Kudus, tetapi juga memberikan kontribusi pada pemberdayaan nasional yang lebih luas.
