Sektor perkebunan di Jawa Tengah memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional, dengan kopi dan kelapa sebagai komoditas unggulan. Data menunjukkan luas areal kopi mencapai 47.714,53 hektare dengan produksi 26.507,79 ton, tersebar di 28 kabupaten/kota dengan dua jenis utama, robusta dan arabika. Beberapa daerah telah ditetapkan sebagai kawasan kopi nasional. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan salah satu dari sepuluh provinsi dengan produksi kelapa tertinggi secara nasional.
Untuk mendukung hilirisasi perkebunan di Jawa Tengah, Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp135 miliar. Program ini fokus pada peningkatan produktivitas tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Dari sisi pemerintah daerah, Gubernur Ahmad Luthfi siap mendukung program ini, dengan instruksi kepada dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Data perkebunan Jawa Tengah menunjukkan produksi tebu mencapai 3.718.519,02 ton pada 2024. Melalui kontribusi tebu, kopi, dan kelapa, Jawa Tengah dianggap mampu memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian, perkebunan di Jawa Tengah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
