30.5 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Pesona Adhang Tahun Dal: Tradisi Karaton Solo yang Langka

Pada Minggu malam, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar prosesi sakral Adhang Tahun Dal 1959 Jawa di Kagungan Dalem Pawon Gondorasan sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam prosesi langka ini, SISKS Pakoe Boewono XIII memimpin jalannya ritual bersama GKR Pakoe Boewono. Tradisi Adhang Tahun Dal hanya dilakukan setiap delapan tahun sekali, dan memiliki nilai historis, spiritual, dan budaya yang dalam. Penggunaan pusaka dandhang yang dipercaya sebagai peninggalan Ki Ageng Tarub, leluhur Karaton, menambah keunikan prosesi ini. Malam itu, suasana Pawon Gondorasan dipenuhi aroma kayu bakar, dengan SISKS Pakoe Boewono XIII menyalakan api tungku untuk memulai prosesi. Para abdi dalem mengumandangkan shalawat Nabi sambil menyiapkan nasi dalam dandhang pusaka.

Setelah nasi matang, nasi dibagikan kepada para abdi dalem sebagai sebuah berkah. KPA Dani Nur Adhiningrat menegaskan bahwa prosesi ini semakin sakral karena dipimpin langsung oleh SISKS Pakoe Boewono XIII. Tradisi Adhang Tahun Dal merupakan ruang pembelajaran budaya dan spiritual yang berharga, mengingatkan generasi muda tentang nilai-nilai syukur, kebersamaan, dan pengabdian. Dengan berlangsungnya prosesi ini, Karaton Surakarta kembali menegaskan perannya sebagai pusat budaya Jawa, meyakinkan bahwa warisan leluhur bukan hanya benda pusaka, tetapi juga nilai-nilai hidup yang penting. Prosesi Adhang Tahun Dal juga menjadi ajakan bagi masyarakat untuk tetap mencintai kebudayaan dan menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru