Kanker usus besar atau kanker kolorektal saat ini menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Menurut Kepala KSM Bedah Rumah Sakit Unair, dr. Ricky Wibowo, deteksi dini sangat penting dalam mencegah penyakit ini. Meskipun sering terjadi pada usia lanjut, data menunjukkan bahwa 50 persen kasus terjadi pada individu di bawah 50 tahun, bahkan 28 persen di bawah usia 40 tahun.
Kanker usus besar biasanya dimulai dari benjolan kecil di dinding usus yang kemudian berkembang menjadi sel kanker. Sayangnya, penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut.
dr. Ricky menjelaskan beberapa tanda yang perlu diwaspadai seperti adanya darah pada tinja, diare atau sembelit yang berkelanjutan, rasa tidak nyaman di perut, perasaan buang air besar tidak tuntas, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Menurut dr. Ricky, skrining adalah langkah penting yang harus dilakukan secara berkala. Kategori risiko dibagi menjadi risiko sedang (usia 50 tahun ke atas tanpa riwayat keluarga atau radang usus) dan risiko tinggi (memiliki riwayat polip, operasi usus karena kanker, riwayat keluarga dengan kanker, atau faktor genetik).
Terdapat berbagai metode skrining yang direkomendasikan, seperti tes tinja setiap satu tahun, CT scan abdomen setiap lima tahun, dan kolonoskopi setiap sepuluh tahun. Kolonoskopi dianggap sebagai metode paling komprehensif karena mampu mendeteksi polip jinak maupun tumor ganas.
Selain deteksi dini, dr. Ricky juga menekankan pentingnya pencegahan melalui gaya hidup sehat. Ini meliputi konsumsi makanan tinggi serat, asupan probiotik dan prebiotik, olahraga teratur, serta menghindari alkohol dan rokok. Dengan kesadaran masyarakat yang meningkat, diharapkan angka kejadian kanker usus besar dapat ditekan.
Deteksi dini bukan hanya memberi peluang kesembuhan lebih besar, tetapi juga dapat membantu menekan dampak psikologis, sosial, dan ekonomi bagi pasien maupun keluarga. Menjaga gaya hidup sehat dan melakukan skrining rutin adalah langkah penting dalam mencegah penyakit yang serius ini.
