Silaturahmi antara mahasiswa dengan jajaran kementerian di Istana Negara, Jakarta pada Kamis malam berlangsung hangat dan penuh makna. Pertemuan ini menjadi momentum penting karena Istana dibuka sebagai wadah dialog terbuka bagi generasi muda. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan pentingnya kebersamaan dalam menggunakan ruang kepresidenan bagi semua pihak. Dia menjelaskan bahwa ruang kepresidenan bukanlah milik Presiden semata, melainkan milik kita semua, di mana mahasiswa hadir sebagai mitra strategis bukan sebagai pihak yang bersifat terpisah dari negara.
Lebih dari 30 perwakilan organisasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi ekstra menghadiri acara tersebut, termasuk Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, PB HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, KAMMI, dan Generasi Muda FKPPI. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto memberikan sambutan apresiatif, menekankan pentingnya kesadaran mahasiswa dalam pembangunan bangsa.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro juga hadir dalam pertemuan itu, menegaskan komitmen pemerintah untuk berkomunikasi langsung dengan generasi muda. Silaturahmi berjalan dalam suasana akrab di mana mahasiswa berkesempatan menyampaikan gagasan, kritik, dan aspirasi mereka. Pemerintah melalui kementerian terkait berusaha memberi ruang sebebas mungkin agar dialog tetap terbuka tanpa terikat pada formalitas yang kaku.
Acara ini menegaskan pentingnya kerjasama antara semua elemen dalam membawa bangsa maju. Pemerintah dan mahasiswa bertemu dalam forum resmi namun tetap santai, untuk membicarakan arah pembangunan pro-rakyat. Semua pihak sepakat bahwa pembangunan yang merata akan membawa negara ini semakin maju dan sejajar dengan negara-negara maju lainnya. By Brian menekankan tentang pentingnya bergerak bersama untuk kebaikan bersama.