Penerapan standar pendidikan internasional menjadi fokus utama pemerintah dalam mengembangkan pesantren. Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menjelaskan bahwa kurikulum Cambridge akan diterapkan di Pondok Pesantren Al Ikhlas Assalam, Tangerang. Tujuannya adalah agar santri tidak hanya bisa unggul dalam ilmu agama tetapi juga siap bersaing secara global. Dengan menerapkan standar Cambridge, lulusan pesantren diharapkan tidak hanya memiliki keahlian dalam ilmu agama, namun juga siap untuk melanjutkan pendidikan ke universitas luar negeri tanpa kendala bahasa atau standar akademik. Penerapan standar Cambridge pada Madrasah Aliyah di pesantren tersebut akan memudahkan santri yang bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri. Menag juga menyoroti perbedaan mendasar antara madrasah dan sekolah umum, di mana madrasah lebih menekankan pencarian ilmu Allah dengan guru sebagai perantara. Menag menekankan bahwa banyak lulusan madrasah memiliki kemampuan selevel dengan sekolah lainnya, terbukti dengan keberhasilan mereka di perguruan tinggi terkemuka. Pemerintah berharap bahwa Ponpes Al Ikhlas Assalam dapat menjadi pusat pembinaan generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga berakhlak. Pesantren diharapkan juga dapat mendukung moralitas bangsa, menjadikannya penyokong penting bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Menag berpesan agar masyarakat memperbanyak wirid dan doa sehingga generasi muda dapat sukses baik di dunia maupun akhirat. Dengan langkah ini, pesantren diharapkan menjadi bagian integral dalam pengembangan pendidikan nasional yang mampu mencetak lulusan yang memiliki daya saing global.