Pada Rabu, 3 September 2025, pukul 23:00 WIB, banyak pengemudi mobil bertransmisi otomatis cenderung hanya menggunakan posisi Drive (D) saat berkendara sehari-hari. Namun, jarang sekali mereka memperhatikan mode Low Gear (L) yang sebenarnya memiliki fungsi penting, terutama saat melalui kondisi jalan tertentu yang membutuhkan tenaga lebih besar dan kendali yang lebih presisi.
Low gear bukanlah fitur baru dalam mobil. Pabrikan telah lama menyematkannya untuk memungkinkan pengemudi menurunkan gigi secara manual ketika dibutuhkan, meskipun tidak sering digunakan di perkotaan atau jalan tol. Mode ini sangat membantu saat melalui medan menanjak, menurun, atau saat menarik beban berat.
Low gear, biasanya ditandai dengan huruf L pada tuas transmisi otomatis, berfungsi untuk membatasi perpindahan gigi hanya di tingkat rendah, biasanya gigi 1. Hal ini akan membuat putaran mesin lebih tinggi dan menghasilkan torsi maksimal. Dengan torsi yang besar, mobil akan lebih kuat saat menanjak dengan beban berat, menjaga kecepatan stabil saat menuruni jalan curam, dan memberikan traksi lebih baik di jalan licin, berlumpur, atau bersalju.
Penggunaan low gear disarankan saat melintasi kondisi-kondisi jalan tertentu, seperti saat menanjak curam, menuruni jalan terjal, menarik trailer atau beban berat, atau berkendara di medan sulit. Namun, sebaiknya hindari penggunaan low gear saat berada di jalan tol atau menjaga kecepatan tinggi, karena hal ini dapat membatasi kecepatan mobil, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan juga tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang yang dapat mempercepat keausan transmisi tanpa alasan yang tepat.
Selain itu, ada perbedaan dengan mode transmisi lain seperti “2” atau “3” yang juga terdapat pada beberapa mobil. Mode ini membatasi transmisi pada gigi tertentu untuk kondisi jalan yang berbeda. Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan low gear, pengemudi dapat menjaga performa kendaraan dan memperpanjang usia transmisi.
