30.5 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Implementasi Gerakan Pangan Murah: Studi Kasus di Kendari

Pemerintah memperkuat stabilitas pangan nasional melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan melibatkan 29 mitra usaha. Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa GPM adalah kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha untuk menjaga keterjangkauan pangan, mengendalikan inflasi, dan memperkuat ketahanan pangan.

Hingga tanggal 25 Agustus 2025, GPM telah diselenggarakan sebanyak 6.845 kali di seluruh Indonesia, dengan 18 kali kegiatan di Sulawesi Tenggara dan 46 kali di Kota Kendari. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan arti penting GPM dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung swasembada pangan. Tito juga menyoroti bahwa pangan merupakan bagian besar dari biaya hidup masyarakat.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menambahkan bahwa GPM menunjukkan bahwa ketahanan pangan membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menyatakan bahwa GPM adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan dan kompleksitas sektor pangan.

Gubernur Sumangerukka juga mengucapkan apresiasi kepada pihak yang mendukung penyelenggaraan GPM di Sultra, berharap kerja sama ini memperkuat ketahanan pangan daerah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Di dalam kegiatan GPM di Kendari, masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, dan sayuran. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi dan pemangku kepentingan terkait.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru