Sebuah tragedi menimpa seorang balita di Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Raya (4) meninggal dunia di RSUD R. Syamsudin (Bunut) pada 22 Juli 2025 dengan kondisi tubuh yang dipenuhi cacing parasit yang bahkan mencapai otaknya. Kejadian tragis ini menarik perhatian publik karena keadaan yang tidak biasa. Beberapa fakta penting seputar kematian Raya berhasil terhimpun dari berbagai sumber. Diantaranya adalah jumlah cacing yang sangat banyak dikeluarkan dari tubuhnya selama perawatan, penyebaran infeksi cacing ke organ vital, kondisi lingkungan dan pola asuh yang buruk, hambatan administratif, peran relawan yang krusial, dan capaian penanganan pemerintah desa dan dinas kesehatan.
Respon pemerintah terhadap kasus ini juga menjadi sorotan, seperti kritikan dari DPR atas kelalaian pemerintah daerah dan sanksi dari Gubernur Jawa Barat terhadap aparat desa yang dinilai gagal dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Kasus kematian Raya tidak hanya menggambarkan masalah kesehatan, namun juga memperlihatkan ketimpangan sosial, pentingnya deteksi dini infeksi parasit, peran dokumen identitas dalam akses kesehatan, dan perlindungan anak rentan.
Tragedi ini menjadi pengingat akan lemahnya sistem perlindungan anak di beberapa daerah. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh terhadap sistem posyandu, layanan kesehatan, administrasi kependudukan, dan program pemberdayaan keluarga diperlukan untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan. Kematian Raya bukan hanya soal korban parasit, tetapi juga mencerminkan kegagalan lingkungan, keluarga, dan pemerintah dalam melindungi anak-anak yang rentan.
