29 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Unlock Your Health: Start with Free Health Checks

Pada tanggal 11 Agustus 2025, Senior Expert dari Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Hariqo Wibawa Satria, menggambarkan program Free Health Check (CKG) sebagai langkah pertama menuju negara yang lebih sehat—dimulai dengan mengubah cara orang berpikir tentang menjaga kesejahteraan mereka.

“CKG adalah garis start menuju kebebasan dari penyakit. Inilah tempat di mana kesadaran tumbuh, mendorong orang untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas seumur hidup,” kata Hariqo pada hari Senin (11/8).

Hariqo berharap bahwa setiap merayakan Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, tidak hanya negara merayakan satu tahun lagi dari kemerdekaan, tetapi juga melihat semakin banyaknya masyarakat Indonesia terbebas dari penyakit.

Untuk mencapai hal ini, adminstrasi Presiden Prabowo telah meluncurkan program prioritas yang komprehensif dan berkelanjutan—mulai dari CKG dan kampanye “Stop TB” hingga revitalisasi rumah sakit umum di daerah regional dan memberikan tunjangan khusus untuk spesialis medis yang melayani di daerah terpencil, perbatasan, dan pulau (DTPK).

Meskipun Indonesia merayakan tahun ke-80 kemerdekaannya, Hariqo mencatat bahwa negara ini masih dibebani oleh penyakit—beban ekonomi dan sosial bagi masyarakatnya.

Harapan hidup saat ini antara 73 dan 74 tahun, tetapi penyakit tetap menjadi hambatan utama dalam produktivitas dan produk domestik bruto (PDB).

Studi telah menunjukkan bahwa produktivitas yang hilang akibat penyakit—melalui absensi, penurunan kinerja kerja, dan pensiun dini—menggerus sekitar 6,5 persen dari PDB pada tahun 2015. Tanpa kontrol, angka tersebut dapat naik menjadi 7,2 persen pada tahun 2030.

Beban ini diperparah oleh kerugian ekonomi akibat merokok, yang pada tahun 2019 menelan biaya antara Rp184 triliun dan Rp410 triliun (1,16–2,59 persen dari PDB). Biaya obesitas diperkirakan mencapai Rp368 triliun, sementara penyakit tropis seperti leptospirosis menguras lebih dari US$2,8 miliar setiap tahun.

“Data ini menegaskan bahwa berinvestasi dalam kesehatan bukan hanya pengeluaran sosial, tetapi aset ekonomi strategis,” kata Hariqo.

Dia juga menyoroti bahwa banyak anak Indonesia menderita diabetes, obesitas, dan gigi berlubang karena kurangnya informasi dan pendidikan kesehatan. Penggunaan gadget yang berlebihan, tambahnya, merusak penglihatan anak-anak.

“Ini sebabnya CKG sangat penting—bukan hanya sebagai tindakan preventif namun juga sebagai bentuk pendidikan kesehatan,” ujarnya.

Tujuannya adalah bahwa, setiap Hari Kemerdekaan, negara juga menandai kemajuan menuju memiliki lebih banyak warga yang bebas dari penyakit, memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi penuh pada pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi.

“Penduduk yang sehat secara langsung meningkatkan harapan hidup dan mendorong produktivitas sumber daya manusia,” tegasnya.

Penyakit masyarakat yang lebih baik, tambahnya, akan signifikan meningkatkan kontribusi tenaga kerja yang sehat pada PDB. Berbagai studi menunjukkan PDB bisa tumbuh sebesar 1–2 persen setiap tahun jika tingkat penyakit turun tajam.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru