Terapi bekam di bagian kepala semakin populer di kalangan masyarakat sebagai alternatif untuk meredakan sakit kepala, migrain, dan stres. Metode ini diklaim dapat membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan otot, dan memberikan efek relaksasi untuk tubuh yang lebih rileks. Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan terkait prosedur ini. Jika tidak dilakukan dengan benar oleh terapis berpengalaman atau dalam kondisi steril, bekam kepala bisa menyebabkan masalah seperti infeksi, iritasi kulit, atau bahkan pusing setelah terapi.
Bekam kepala memiliki manfaat yang diyakini banyak orang, seperti meredakan migrain, mengurangi stres, dan meringankan pegal di leher dan pundak. Namun, penting untuk memastikan prosedur dilakukan dengan benar dan higienis agar manfaatnya dapat dirasakan maksimal. Selain itu, terapi bekam di kepala juga mempunyai risiko medis tertentu, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan profesional. Efek samping seperti memar, kulit kemerahan, atau bahkan infeksi kulit bisa terjadi setelah terapi ini.
Beberapa kelompok sebaiknya tidak melakukan bekam kepala, seperti penderita gangguan pembekuan darah, ibu hamil, anak-anak di bawah 4 tahun, atau orang dengan riwayat penyakit tertentu. Sebelum mencoba terapi ini, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh memungkinkan. Memilih terapis bersertifikat, memperhatikan prosedur higienis, dan menghentikan terapi jika timbul gejala tidak biasa adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan.
Meskipun bekam kepala dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, tetap penting untuk memahami risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Konsultasi medis, pemilihan terapis yang terpercaya, dan pemahaman akan kondisi tubuh sendiri merupakan langkah penting dalam menjaga efektivitas dan keamanan dalam menjalani terapi bekam.