Diare pada anak merupakan gangguan pencernaan umum yang membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak menyebabkan dehidrasi dan mengancam kesehatan anak. Penyebab diare pada anak umumnya adalah infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pencernaan melalui makanan atau minuman terkontaminasi. Faktor lain yang dapat menyebabkan diare adalah keracunan makanan, alergi, gangguan penyerapan nutrisi, efek samping obat-obatan, serta sanitasi lingkungan yang buruk.
Risiko dehidrasi pada anak akibat diare sangat tinggi karena tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti tubuh lemas, mata cekung, mulut kering, kulit dingin, dan gejala lainnya. Penanganan diare ringan pada anak biasanya dapat dilakukan di rumah dengan pemberian cairan rehidrasi oral, suplemen zinc, dan makanan yang mudah dicerna. Hindari memberikan obat diare tanpa resep dokter.
Langkah pencegahan diare pada anak meliputi kebiasaan mencuci tangan, vaksin rotavirus, penyajian makanan dan minuman bersih, pemberian ASI eksklusif, makanan bergizi, dan menjaga kebersihan lingkungan. Ketika anak mengalami diare, perlakukan dengan memberikan ASI lebih sering atau mengurangi susu formula. Segera konsultasikan ke dokter jika diare tidak kunjung membaik setelah satu minggu atau disertai gejala berat seperti muntah hebat, demam tinggi, atau tanda-tanda dehidrasi.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, penanganan, dan langkah pencegahan diare pada anak, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan anak dari gangguan pencernaan yang umum ini.
