29 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025

Presiden Ingin Ilmuwan Indonesia Berkolaborasi Secara Global

Presiden Prabowo Subianto memperlihatkan komitmennya dalam memajukan peran ilmuwan Indonesia di tingkat global. Dibawah Deputi Penyebaran dan Urusan Media di Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Noudhy Valdryno, disoroti visi Presiden Prabowo untuk lebih memperkuat kerjasama antara peneliti Indonesia dan ilmuwan internasional. Di Jakarta pada Kamis (7 Agustus), Ryno menyatakan bahwa kolaborasi dengan ilmuwan global akan lebih menerangi arah Indonesia menuju negara maju.

Beliau menambahkan bahwa Presiden mendorong para ilmuwan untuk lebih hadir di ranah publik, dengan menekankan pentingnya mereka dalam mewujudkan target ambisius pemerintahannya yakni pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan. Ilmuwan diharapkan memainkan peran sentral dalam mendorong industrialisasi nasional melalui pengembangan hilir, penguasaan teknologi, dan peningkatan modal manusia.

“Visi ini sejalan dengan Astra Cita, terutama pilar keempat: memperkuat pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” jelas Ryno.

Dalam mendukung fokus kemajuan ilmiah ini, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 (KSTI) dari tanggal 7 hingga 9 Agustus di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

PCO memuji konvensi ini sebagai platform yang tepat dan penting untuk mengumpulkan para pemikir ilmiah terkemuka di negeri ini.

“Konvensi ini adalah inisiatif Presiden Prabowo untuk mengumpulkan para peneliti dan akademisi terkemuka, terutama dalam STEM–Science, Technology, Engineering, and Mathematics–untuk bersatu dalam visi bersama memajukan bangsa,” kata Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Brian Yuliarto, saat pembukaan KSTI 2025.

Dengan tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Keadilan,” KSTI 2025 menjadi forum kolaboratif yang menghubungkan akademisi, industri, pemerintah, media, dan masyarakat sipil dalam upaya mendukung transformasi Indonesia menjadi ekonomi industri yang bernilai tambah tinggi.

Acara ini telah menarik lebih dari 2.000 ilmuwan dari seluruh negeri. Menteri Brian menggambarkan KSTI sebagai sebuah platform strategis.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru