Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, mengatakan bahwa kendaraan hybrid akan menjadi pilihan paling realistis dalam 25 tahun mendatang, karena dorongan global terhadap elektrifikasi sektor transportasi. Meskipun mobil listrik penuh terus berkembang, masih ada tantangan besar yang harus diatasi. Jonan menekankan bahwa kendaraan hybrid lebih sesuai untuk masa depan karena infrastruktur dan pasokan listrik masih belum stabil. Penggunaan listrik dalam jumlah besar untuk kendaraan dapat menyebabkan lonjakan beban dan jaringan kelistrikan nasional belum siap sepenuhnya. Jonan juga menyoroti keterbatasan infrastruktur pengisian daya yang belum merata, bahkan di negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat. Ia menunjukkan bahwa meskipun pengguna mobil listrik kelas atas masih khawatir tentang keterbatasan stasiun pengisian daya saat melakukan perjalanan jauh.
Jonan juga mengatakan bahwa arah pengembangan kendaraan listrik mulai mengalami koreksi, dengan perusahaan besar seperti BYD dari Tiongkok kini kembali mempertimbangkan mesin berbahan bakar konvensional untuk kebutuhan daya tinggi. Meski mendukung kendaraan rendah emisi, Jonan menekankan pentingnya tidak terlalu tergesa-gesa dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Generasi sekarang yang akan menjadi pengguna utama dalam 25 tahun ke depan harus mempertimbangkan solusi hybrid sambil secara bertahap membangun ekosistem kendaraan listrik. Dengan demikian, kendaraan hybrid diyakini akan menjadi pilihan yang paling realistis untuk mendukung perkembangan sektor transportasi dalam jangka waktu yang panjang. Temukan informasi lebih lanjut di sini.
