Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengambil tindakan tegas dengan menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Langkah ini diambil setelah ditemukan makanan tidak layak dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan, menyatakan bahwa proses investigasi sedang berlangsung dan sampel MBG sedang dicek di laboratorium.
BGN melibatkan lembaga independen, dinas kesehatan, dan dinas pendidikan setempat untuk menyelidiki penyebab insiden ini dan terus memantau kondisi siswa yang terdampak. BGN mengaku bertanggung jawab atas temuan makanan kurang layak pada Program MBG dan meminta maaf kepada siswa, orang tua, pihak sekolah, serta semua yang terdampak oleh insiden tersebut.
BGN menegaskan bahwa keselamatan penerima manfaat adalah prioritas utama mereka dan tidak akan mentolerir kelalaian dalam pengadaan dan distribusi MBG. Mereka sedang melakukan beberapa perbaikan, termasuk peningkatan higienitas, rantai pasok, dan pengawasan mutu pangan, serta penyusunan SOP berdasarkan praktik terbaik dan rekomendasi ahli.
Badan Gizi Nasional berkomitmen untuk menjaga Program MBG sesuai dengan standar keamanan pangan dan memberikan manfaat maksimal tanpa risiko kesehatan. Mereka percaya bahwa dengan perhatian dari semua pihak, program ini dapat berjalan dengan baik ke depannya.