Indonesia kehilangan salah satu sosok sentral dalam sejarah ekonomi dan politik modernnya dengan berpulangnya Kwik Kian Gie, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada zaman Presiden Megawati Soekarnoputri. Berita duka ini disampaikan pertama kali melalui pesan berantai dan telah dikonfirmasi oleh tokoh-tokoh nasional serta keluarga dekat. Kwik Kian Gie, yang berusia 89 tahun, meninggal dunia pada Senin, 28 Juli 2025, di Jakarta setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan.
Mendiang Kwik dikenal sebagai tokoh nasional dan ekonom yang tajam, intelektual independen, serta politisi yang memegang teguh prinsip. Selama hidupnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Ia diakui sebagai sosok yang berani, berpikir tajam, dan memiliki integritas tinggi.
Warisan pemikiran dan keberaniannya mengkritik kebijakan ekonomi nasional, bahkan ketika berada dalam lingkar kekuasaan, memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Indonesia. Selain berperan dalam birokrasi, Kwik juga terlibat dalam pengembangan dunia pendidikan ekonomi di Indonesia serta mendirikan Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Peninggalan pemikiran dan integritasnya telah menginspirasi banyak generasi dan menjadikannya sebagai bahan diskusi ekonomi-politik nasional.
Kwik Kian Gie lahir pada tanggal 11 Januari 1935 dan adalah lulusan ekonomi dari Universitas Indonesia dan Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda. Sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif di dunia akademik dan bisnis serta dikenal sebagai kritikus kebijakan ekonomi pro-modal asing pada masa Orde Baru. Peran Kwik sebagai Menko Ekuin dan Kepala Bappenas menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam sejarah transisi ekonomi Indonesia pasca krisis 1998.