Pemuda Hidayatullah Jember menghadiri kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember. Kegiatan ini bertema Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), serta penanggulangan premanisme dan radikalisme. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menekan peredaran narkoba, premanisme, dan radikalisme di masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk perwakilan dari Densus 88, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), DPRD Jawa Timur, dan Bupati Jember yang diwakili oleh Isnaeni Dwi Susanti. Isnaeni menyampaikan bahwa masalah narkoba dan premanisme bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Agus Imantoro, mengungkapkan bahwa ada 25 desa di Jawa Timur yang rawan narkoba dan 944 desa lainnya masuk kategori waspada. Langkah preventif di tingkat lokal sangat penting untuk mencegah penyebaran ancaman tersebut. Selain itu, Pemprov Jawa Timur telah membentuk Satuan Tugas Terpadu Pembinaan Ormas untuk mengatasi praktik premanisme yang meresahkan.
Kompol Jamal dari Ditreskrimum Polda Jawa Timur juga menyoroti peran preman berkedok ormas dalam tindakan pungli, intimidasi, dan perampasan aset warga. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk guru Bimbingan dan Konseling, relawan anti narkoba, dan perwakilan ormas. Pemuda Hidayatullah Jember menyatakan komitmennya dalam mendukung gerakan pencegahan penyimpangan di kalangan generasi muda.
Dengan kolaborasi dan upaya pencegahan yang kuat, diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat ketahanan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman narkoba, radikalisme, dan premanisme. Semangat untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkomitmen menjadi pemimpin masa depan sangat ditekankan dalam kegiatan ini.
