Pada Minggu, 20 Juli 2025, situasi adopsi teknologi mobil listrik di Amerika Serikat masih tergolong lambat meskipun perkembangannya telah pesat. Bahkan, terdapat peningkatan sentimen negatif terhadap kendaraan listrik di kalangan publik belakangan ini. Berbeda dengan China dan Eropa yang mengalami pertumbuhan pesat dalam penjualan EV, Amerika Serikat tertinggal meskipun menjadi salah satu pasar otomotif terbesar di dunia.
Salah satu alasan utama dari lambatnya adopsi mobil listrik di Amerika adalah budaya otomotifnya yang sangat berakar pada mesin pembakaran internal. Banyak orang Amerika masih terpaku pada asosiasi mobil sejati dengan suara mesin dan tenaga besar. Sehingga, mobil listrik sering dianggap kurang “maskulin” atau terlalu “canggih” untuk digunakan sehari-hari.
Selain itu, mitos seputar mobil listrik juga masih sangat kental di masyarakat, seperti anggapan bahwa baterai mudah meledak atau harus diganti setiap dua tahun. Hal ini diperparah dengan adanya berita clickbait dan propaganda anti-EV yang meluas di media sosial, yang menyebabkan banyak warga tidak memiliki akses pada informasi yang akurat mengenai teknologi kendaraan listrik.
Isu infrastruktur pengisian daya juga menjadi hambatan besar karena stasiun pengisian belum merata dan banyak daerah terpencil tidak memiliki fasilitas ini sama sekali. Waktu pengisian baterai yang relatif lama dibandingkan pengisian bensin juga masih menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang. Meskipun teknologi fast-charging sudah tersedia, belum semua pengguna mengetahuinya atau percaya efektivitasnya.
Disamping itu, harga kendaraan listrik yang masih dianggap tinggi oleh sebagian konsumen juga menjadi faktor dalam ketertinggalan adopsi mobil listrik di Amerika Serikat. Subsidi pemerintah yang sempat membantu menurunkan harga mulai dihentikan secara bertahap, dan faktor politik serta kampanye negatif dari industri minyak juga ikut memperkuat penolakan terhadap mobil listrik. Masalah jaringan listrik yang tidak merata di AS dan kurangnya edukasi publik tentang keunggulan EV juga turut berperan dalam lambatnya adopsi mobil listrik di Amerika Serikat.
