Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan telah dimulai pada tahun pelajaran 2025/2026. Kick-off dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Program pada Senin, 14 Juli. Konsep program ini adalah untuk mendidik sumber daya manusia yang kuat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Sekolah Rakyat merupakan wujud dari Asta Cita nomor empat yang diusung oleh Presiden Prabowo. Tujuannya adalah untuk mengubah pendidikan menjadi alat kunci dalam memutus mata rantai kemiskinan, sehingga kemiskinan tidak akan menjadi bagian warisan yang terus berlanjut. Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama gratis yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Adita Irawati, Tenaga Ahli Utama di Kantor Komunikasi Kepresidenan, menjelaskan bahwa saat ini masih banyak keluarga kelompok miskin dan miskin ekstrem yang belum memiliki akses terhadap pendidikan yang layak dan berkualitas. Kendala utamanya adalah masalah ekonomi, di mana mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari termasuk biaya transportasi, uang jajan, seragam, dan perlengkapan lainnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di tahun 2024 mencapai 24,06 juta orang atau 8,57%, dengan 3.170.003 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem. Kemiskinan menjadi penghambat utama dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045, karena berdampak pada keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas, kesehatan, dan pangan yang cukup.
Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan literasi, keterampilan, dan peluang kerja bagi individu. Namun, hambatan ekonomi sering kali menjadi penghalang dalam pemerataan pendidikan. Presiden Prabowo Subianto berharap melalui Program Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga rentan dapat menikmati pendidikan tanpa harus memikirkan biaya hidup, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung oleh negara, sehingga mereka dapat fokus dalam mengeksplorasi bakat dan potensi mereka. Selain itu, program ini juga dirancang untuk memberikan keterampilan hidup kepada para siswa, sehingga mereka bisa siap terjun ke dunia kerja atau membangun usaha sendiri. Para siswa diharapkan dapat menjadi generasi muda yang berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
