Pada hari Minggu, 13 Juli 2025, terjadi penurunan tajam dalam penjualan kendaraan niaga ringan yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan Chairman Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki. Suzuki mengungkapkan kekhawatiran atas performa model utama mereka, Suzuki Carry, yang terdampak secara signifikan di pasar Indonesia.
Menyikapi hal ini, Menperin menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan sejumlah langkah kebijakan untuk merespons penurunan tersebut. Salah satunya adalah dengan mendorong pembelian kendaraan niaga melalui pengadaan pemerintah daerah dan memberikan insentif kepada UMKM. Menperin juga menekankan pentingnya keseimbangan harga jual kendaraan dan keberlanjutan lapangan kerja di sektor otomotif nasional.
Selain itu, pemerintah juga meminta kepada prinsipal otomotif Jepang, seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu, untuk tidak menaikkan harga jual kendaraan dan menghindari PHK di Indonesia. Permintaan ini disambut positif oleh seluruh prinsipal yang hadir.
Pada akhirnya, komitmen dari prinsipal otomotif tersebut diapresiasi karena dianggap sebagai langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia. Saat ini, industri kendaraan roda empat di Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 69,39 ribu orang. Produksi dan ekspor kendaraan mencapai angka 459 ribu unit dan 192 ribu unit hingga bulan Mei 2025.
