Bakar Faki, seorang mahasiswa magister di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), merayakan puasa Ramadhan pertamanya di Indonesia pada tahun 2025. Berasal dari Zanzibar, wilayah semi-otonom di Tanzania, Bakar tiba di Indonesia dengan harapan untuk memperdalam ilmu kesejahteraan sosial. Namun, dia tidak menyangka bahwa pengalaman puasa Ramadhan di Indonesia akan membawanya pada perjalanan emosional yang mengingatkan pada kampung halamannya yang kaya akan budaya.
Zanzibar, yang memiliki pengaruh budaya dari Arab, India, dan Afrika, dikenal dengan rempah-rempahnya, pantai berpasir putih, dan masyarakat yang hangat. Bakar menemukan bahwa suasana Ramadhan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan yang ia temui di Zanzibar, dengan semarak ibadah, kebersamaan saat berbuka, dan keramahan masyarakat yang menarik perhatiannya.
Tradisi unik saat Ramadhan, seperti membangunkan warga untuk sahur dengan menabuh genderang atau berkeliing, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat di Zanzibar dan Indonesia. Berbuka puasa bersama dengan keluarga dan tetangga, dengan hidangan sederhana seperti kurma, sup, dan ikan segar, menjadi momen puncak yang membekas di hati Bakar.
Di tengah perayaan Ramadhan yang meriah, Bakar juga melihat hubungan budaya antara Indonesia dan Tanzania, termasuk Zanzibar. Kerja sama panjang antara kedua negara ini telah memperkuat ikatan budaya, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Melalui pengalaman belajar di Indonesia, Bakar membawa serta budaya dari Zanzibar yang memiliki kesamaan dengan Indonesia, terutama dalam tradisi Ramadhan.
Melalui studi akademiknya, Bakar melihat Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial dan kepedulian pada sesama. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi Bakar ketika ia kembali ke Zanzibar untuk berkontribusi bagi komunitasnya. Bagi Bakar, Ramadhan merupakan jembatan yang menghubungkan dua dunia, Indonesia dan Zanzibar, dalam harmoni budaya dan spiritualitas yang mampu menyatukan hati meskipun terpisah oleh ribuan kilometer. Kesemuanya memberikan Bakar kenangan abadi tentang bulan suci yang meriah dan berkesan.