Home Gaya Hidup Gusi Berdarah Saat Puasa: Pengaruhnya pada Ibadah

Gusi Berdarah Saat Puasa: Pengaruhnya pada Ibadah

0

Ibadah puasa di bulan Ramadhan menuntut perhatian khusus terhadap beberapa hal yang dapat membatalkannya. Salah satu pertanyaan umum yang muncul adalah apakah gusi berdarah dapat membatalkan puasa. Kondisi ini biasanya terjadi tanpa disengaja, misalnya saat menyikat gigi terlalu keras atau karena gangguan kesehatan pada gusi. Ketika darah keluar dari gusi di siang hari, banyak orang merasa khawatir apakah puasanya masih sah, terutama jika darah tersebut tanpa sengaja tertelan bersama air liur. Namun, apakah gusi berdarah benar-benar membatalkan puasa atau tidak berpengaruh sama sekali? Untuk jawabannya, penting untuk memahami pandangan hukum terkait gusi berdarah saat berpuasa.

Dalam mazhab Syafi’i, menelan air liur yang murni tidak membatalkan puasa asalkan tidak bercampur dengan zat lain. Namun, jika air liur tersebut bercampur dengan benda lain seperti darah, menelannya dapat membatalkan puasa. Hal ini dijelaskan dalam kitab Asna al-Mathalib karya Syekh Zakariya al-Anshari. Meskipun demikian, ada pengecualian untuk kondisi kesehatan yang memerlukan penanganan khusus. Jika seseorang mengalami masalah gusi berdarah yang sulit dihindari meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkannya, darah yang tertelan bersama air liur tidak membatalkan puasa.

Namun, meskipun demikian, tetap diharamkan untuk menelan darah secara sengaja saat berpuasa. Sebaiknya menjaga kesehatan gusi dengan cara menjaga pola makan sehat dan mengurangi penyikatan gigi yang terlalu keras. Dengan begitu, risiko gusi berdarah dapat diminimalkan dan ibadah puasa dapat tetap berjalan lancar. Jaga kesehatan gusi Anda untuk tetap menjalani ibadah puasa dengan tenang dan penuh khusyuk.

Source link

Exit mobile version