Harga emas dunia mencatat rekor baru dengan mencapai level psikologis USD3.000 per troy ons, setara dengan Rp49,4 juta. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa untuk logam mulia tersebut, didorong oleh faktor geopolitik, ekonomi, dan moneter global. Pada pertengahan Maret 2025, harga emas sempat mencapai titik tertinggi intraday di kisaran USD3.004 per ons sebelum mengalami koreksi sementara. Namun, emas berhasil mempertahankan posisinya di atas level USD3.000, menegaskan tren kenaikan yang signifikan.
Faktor pendorong kenaikan harga emas meliputi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kekhawatiran perang dagang yang berkepanjangan, dan melemahnya nilai dolar AS. Dalam perdagangan terbaru, harga emas spot naik 1,3 persen menjadi USD3.025,43 per ons, sementara kontrak berjangka emas juga mengalami kenaikan.
Pelemahan dolar AS menjadi pemicu utama lonjakan harga emas, dengan pergeseran dana investor ke aset safe haven. Prediksi kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi suku bunga The Fed, ketidakpastian geopolitik, dan inflasi. Analisis mendalam menyoroti peran emas sebagai aset safe haven, dampak kebijakan moneter global, dan prosep jangka panjang harga emas. Kenaikan harga emas mencerminkan kompleksitas faktor global yang memengaruhi pasar emas, menjadikannya aset penting dalam portofolio investasi.
