Suasana penuh haru menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto ketika puluhan warga binaan berkesempatan berbuka puasa bersama keluarga mereka. Program yang diinisiasi oleh pihak Lapas ini memberikan kesempatan langka bagi para warga binaan untuk merasakan kehangatan keluarga di tengah masa tahanan. Dalam momen emosional tersebut, para warga binaan, terutama kaum pria, terlihat memeluk erat anak-anak mereka dan menggendong balita sambil menanti azan maghrib. Beberapa di antara mereka bahkan tak dapat menahan air mata, menyadari berharganya momen kebersamaan yang hanya dapat dinikmati di bulan Ramadan tahun ini.
Kehangatan suasana semakin terasa dengan penataan ruang yang nyaman oleh petugas Lapas. Sebuah layar televisi besar dipasang untuk menayangkan pertandingan sepak bola Tim Nasional Indonesia, menambah semarak kebersamaan saat menunggu waktu berbuka. Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam memberikan kenyamanan kepada warga binaan. Menurutnya, pemenuhan hak-hak warga binaan, termasuk hak untuk berkumpul bersama keluarga, dapat mengurangi potensi depresi dan memberikan dampak positif pada kondisi psikologis mereka.
Program buka puasa bersama keluarga di Lapas ini dijadwalkan berlangsung setiap hari Kamis selama bulan Ramadan, dengan kuota 50 warga binaan setiap sesi. Rudi Kristiawan juga menjelaskan bahwa kuota tersebut dibatasi karena tidak semua warga binaan memiliki keluarga yang dapat berkunjung. Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena pendekatan humanis dalam pembinaan warga binaan diharapkan memberikan dampak positif dalam proses rehabilitasi mereka. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi Lapas lain dalam memberikan perhatian terhadap hak-hak warga binaan.
