Mojokerto, 18 Maret 2025 – Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau lebih dikenal sebagai Gus Barra, kembali menunjukkan komitmennya dalam merealisasikan Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pasca Bencana, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam penanganan pasca bencana.
Dalam acara yang berlangsung di Hall Royal Hotel Trawas tersebut, Gus Barra menyatakan pentingnya Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dalam mempercepat pemulihan masyarakat yang terdampak bencana. Metode ini memungkinkan pemulihan yang lebih terarah dengan menggunakan data kerugian dan kerusakan yang akurat.
“Gus Barra menekankan pentingnya Jitupasna dalam memfokuskan pemulihan pasca bencana, dari sisi infrastruktur maupun perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan kebersamaan, kerja sama, dan komitmen kuat dari semua elemen untuk mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang tangguh terhadap bencana,” ujar Gus Barra.
Lebih lanjut, Gus Barra menyoroti lima aspek penting dalam penanggulangan bencana yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Mulai dari perubahan paradigma, sistem penanggulangan bencana yang komprehensif, pembentukan karakter masyarakat yang peduli, hingga peningkatan kapasitas dan keterampilan pelaku penanggulangan bencana.
Gus Barra juga memberikan apresiasi kepada para relawan dan mitra BPBD yang telah berperan aktif dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Mojokerto. Ia juga mengakui peran dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat dalam upaya mitigasi dan pemulihan pasca bencana.
Pada kesempatan yang sama, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) juga dikukuhkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, M. Rizal Oktavian. Diharapkan dengan adanya Bimtek ini, Kabupaten Mojokerto dapat lebih siap menghadapi tantangan bencana di masa mendatang dan membangun sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat untuk menjadi daerah yang tangguh terhadap bencana.