Kolaborasi strategis antara Ralali Food dan PergiKuliner memberikan solusi inovatif bagi industri HoReCa (Hotel, Restoran, dan Kafe) yang dihadapkan pada tantangan operasional kompleks. Produk andalan dalam kerjasama ini adalah Mina Soku, produk makanan siap saji berkualitas tinggi dari Ralali Food. Dengan lebih dari 100 varian menu, Mina Soku membantu bisnis kuliner menyajikan hidangan lezat dengan cepat dan konsisten tanpa perlu dapur besar atau tenaga kerja tambahan.
Joseph Aditya, Founder Ralali.com, menjelaskan bahwa Mina Soku dapat membantu para pelaku usaha kuliner dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mengurangi food waste, menjaga konsistensi rasa, hingga mempercepat proses penyajian tanpa harus khawatir soal efisiensi dapur. Keunggulan lain dari Mina Soku adalah daya tahannya yang bisa mencapai 12 bulan di suhu ruang tanpa bahan pengawet.
Mina Soku juga dapat langsung dipanaskan dengan microwave atau air panas, cocok untuk bisnis F&B yang ingin meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas. CEO PergiKuliner, Liauw Oswin, menyambut baik kolaborasi ini karena Mina Soku memberikan solusi revolusioner bagi mitra kafe dan restoran dalam menyajikan makanan berkualitas tanpa perlu melatih barista menjadi koki.
Selain menghadirkan produk berkualitas, Ralali Food juga menawarkan jaringan distribusi luas dan skema kemitraan eksklusif bagi distributor. Sementara itu, PergiKuliner tetap mengukuhkan posisinya sebagai platform kuliner terkemuka dengan menghadirkan bazaar kuliner rutin di berbagai kota besar. Dengan lebih dari 4,5 juta pengunjung setiap bulan dan direktori yang mencakup lebih dari 100.000 tempat makan, PergiKuliner menjadi platform utama bagi para pencinta kuliner di Indonesia.
Kolaborasi antara Ralali Food dan PergiKuliner tidak hanya bertujuan untuk mendukung bisnis HoReCa agar lebih efisien, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk masa depan industri kuliner Indonesia. Ini adalah langkah strategis dalam menghadirkan inovasi dan solusi untuk mengatasi tantangan operasional yang dihadapi oleh industri kuliner.