Teknik Blue Ocean Strategy semakin populer di dunia bisnis yang kompetitif saat ini. Strategi ini, pertama kali diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne dalam buku Blue Ocean Strategy, menekankan pentingnya menciptakan pasar baru daripada bersaing langsung dengan pesaing di pasar yang sudah ada (Red Ocean). Di Red Ocean, persaingan ketat seringkali mengarah pada perang harga yang merugikan profitabilitas perusahaan. Sebaliknya, dengan Blue Ocean Strategy, perusahaan menciptakan nilai tambah dengan produk atau layanan unik sehingga persaingan menjadi minim atau bahkan tidak ada.
Meskipun menarik, menerapkan Blue Ocean Strategy di bisnis bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kreativitas, inovasi, dan riset pasar yang mendalam untuk menemukan celah bisnis yang belum tergarap. Selain itu, investasi besar dalam pengembangan produk, promosi, dan edukasi pasar juga diperlukan.
Untuk menerapkan Blue Ocean Strategy, dikenal sebagai Four Actions Framework, terdapat empat langkah utama: Eliminate, Reduce, Raise, dan Create. Dalam langkah ini, perusahaan diharapkan dapat menciptakan nilai baru bagi pelanggan serta menghilangkan hal-hal yang menghambat pertumbuhan bisnis.
Beberapa contoh perusahaan di Indonesia yang berhasil menerapkan Blue Ocean Strategy antara lain Gojek, Wardah, dan BCA. Melalui inovasi produk dan layanan yang unik, perusahaan-perusahaan ini berhasil menciptakan pasar baru dan merevolusi industri di Indonesia.
Dengan menerapkan langkah-langkah Blue Ocean Strategy, business owner dapat menghindari persaingan sengit di Red Ocean dan membangun bisnis yang berkelanjutan. Inovasi, kreativitas, dan pemahaman mendalam tentang pasar menjadi kunci keberhasilan dalam menerapkan strategi ini.
