Kue Bulan (Mooncake) merupakan salah satu makanan khas yang selalu hadir dalam perayaan Imlek atau Festival Pertengahan Musim Gugur di berbagai negara Asia, terutama Tiongkok. Selain cita rasa yang lezat, kue bulat ini juga memiliki makna simbolis dan tradisi yang dalam. Ada lima fakta menarik yang bisa menambah wawasan kita tentang Kue Bulan ini.
Pertama, Kue Bulan melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga dalam budaya Tionghoa. Bentuk bulatnya yang sempurna menggambarkan kebersamaan dan keutuhan, sehingga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur, kue ini sering dibagikan sebagai bentuk syukur dan mempererat hubungan antar anggota keluarga.
Kedua, Kue Bulan memiliki berbagai macam isian mulai dari pasta kacang merah, biji lotus, hingga daging asin atau telur asin. Isian ini melambangkan kelimpahan dan keberuntungan bagi yang memakannya.
Selain itu, bentuk bulat kue ini juga menjadi simbol keutuhan, kebersamaan, dan ketenangan karena melambangkan bulan purnama yang memiliki makna penting dalam budaya Tionghoa. Sejarah panjang Kue Bulan sudah ada sejak zaman Dinasti Tang dan telah menjadi makanan khas selama perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur selama ribuan tahun.
Terakhir, Kue Bulan sering dihiasi dengan ukiran khas di permukaannya yang mengandung makna keberuntungan atau ucapan selamat. Kadang-kadang, kue ini juga diberi tulisan nama perusahaan atau merek untuk kesan yang lebih khusus. Dengan begitu, Kue Bulan tidak hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga sarat dengan makna dan kekayaan tradisi Tionghoa.
