Tesla Cybertruck mengalami kejadian meledak di luar Hotel Donald Trump di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Rabu, 1 Desember 2025. Insiden tersebut menyebabkan 7 orang mengalami luka dan satu orang tewas. Langkah FBI segera diambil untuk menyelidiki penyebab meledaknya Tesla Cybertruck di hotel yang dimiliki oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada pukul 08.40 waktu setempat. Kasus ini menimbulkan kecurigaan karena terjadi hanya beberapa jam setelah sebuah truk menabrak kerumunan massa di New Orleans, yang mengakibatkan 10 orang tewas.
Dalam hal ini, Elon Musk sebagai CEO dan pendiri Tesla, serta penasihat presiden Amerika Serikat, menyatakan keyakinannya bahwa meledaknya Cybertruck tidak terkait dengan teknologi di dalam mobil tersebut. Melalui status postingannya di X, Musk menyatakan bahwa ledakan disebabkan oleh kembang api atau bom yang dibawa dalam Cybertruck sewaan, dan bukan karena masalah dengan kendaraan itu sendiri.
Cybertruck pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 dan dijanjikan akan diproduksi massal pada 2021, namun terus tertunda meskipun telah banyak pemesan. Produksi Cybertruck akhirnya dimulai pada akhir 2023 di Austin, Texas, Amerika Serikat. Mobil listrik ini memiliki berbagai varian, salah satunya menggunakan penggerak empat roda dengan dua motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga besar. Diperkirakan harga mobil ini sebesar 39,900 dollar atau sekitar Rp600 jutaan dengan kemampuan mengajak berlari dari diam ke 100 km per jam dalam waktu 3,8 detik. Selain itu, baterai lithium-ion yang digunakan diklaim mampu menempuh perjalanan hingga 500 kilometer, namun jarak tempuh bisa lebih jauh dengan konsekuensi tenaga yang lebih kecil.