Membuat kue yang lembut dan moist adalah impian setiap orang yang gemar memasak kue. Namun, seringkali kesalahan terjadi saat mengukur bahan, terutama tepung, yang dapat membuat kue menjadi kering, padat, atau bahkan retak. Di Indonesia, di mana alat timbangan dapur belum umum digunakan, kesalahan semacam ini kerap terjadi tanpa disadari. Tepung yang terlalu banyak dalam adonan dapat mengganggu keseimbangan bahan cair seperti mentega, susu, atau telur, akibatnya kue menjadi kering dan kehilangan tekstur lembutnya.
Ketika membuat kue, pengukuran bahan yang tepat sangat penting untuk hasil yang sempurna. Membuat kue tidak hanya membutuhkan insting, tetapi juga seni dan sains. Keseimbangan antara bahan kering dan cair sangat memengaruhi tekstur akhir kue. Tepung memiliki peran penting dalam menyerap kelembapan dan memberikan struktur pada kue. Jika tepung terlalu banyak, kue akan kehilangan kelembapannya dan menjadi padat, sementara jika terlalu sedikit, kue mungkin tidak bisa mengembang dengan baik.
Kesalahan umum saat mengukur bahan kue, seperti menambahkan terlalu banyak tepung ke adonan karena ketidakbenaran dalam menggunakan gelas ukur, dapat membuat kue menjadi kering, padat, dan rapuh. Penggunaan timbangan dapur yang akurat sangat membantu dalam memastikan takaran bahan yang tepat. Jika tidak ada timbangan dapur, teknik menyendok tepung secara terpisah ke dalam gelas ukur dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan yang sering terjadi.
Memperhatikan cara yang benar dalam mengukur tepung seperti menyendok tepung ke gelas ukur secara perlahan dan meratakan permukaannya dengan gagang sendok atau pisau dapat membantu menghasilkan kue yang lembut dan moist. Jika terlalu banyak tepung digunakan, kue akan kehilangan kelembapannya dan tekstur lembut, sehingga pemilihan takaran yang tepat sangat penting. Jika kue sudah terlanjur kering, dapat dilakukan metode rendaman manis agar kue kembali lembut dan moist. Dengan perhatian yang tepat pada pengukuran bahan, hasil kue yang diinginkan dapat tercapai tanpa masalah.
