Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Salah satu pendekatan inovatif dalam PKn modern adalah konsep civic happiness. Lebih dari sekadar kesejahteraan materi, civic happiness menekankan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan lahir dan batin, keadilan sosial, serta pemberdayaan individu dalam masyarakat yang bernilai Pancasila.
Konsep civic happiness menekankan kebahagiaan warga negara yang tidak hanya terfokus pada aspek material tetapi juga aspek mental, spiritual, dan sosial. Martin Seligman, seorang psikolog positif, menyatakan bahwa kebahagiaan dapat dicapai melalui praktik kebajikan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Konsep ini membantu siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks keadilan sosial, civic happiness menegaskan pentingnya kesejahteraan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. PKn sebagai wahana pendidikan formal harus mampu meningkatkan keimanan, memupuk karakter humanis, dan mengembangkan kecerdasan digital untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan bahagia.
Pendidikan Kewarganegaraan modern harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Metode pembelajaran kolaboratif, kontekstual, dan partisipatif menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Nilai-nilai Pancasila merupakan landasan untuk mencapai kebahagiaan yang sejati, dengan pembelajaran yang tidak hanya berbasis teori tetapi juga memberikan dampak nyata dalam kehidupan siswa.
Civic happiness bukan hanya tujuan tetapi juga modal sosial bagi pembangunan bangsa. Dengan pembentukan karakter siswa yang mencakup pengembangan iman, keterampilan sosial, kecerdasan digital, dan kepekaan terhadap isu-isu global, PKn dapat mewujudkan visi civic happiness sebagai realitas yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, civic happiness menjadi paradigma baru yang menggabungkan kesejahteraan material dan spiritual, pembentukan karakter, serta pemberdayaan individu untuk mencapai keadilan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.